‘The Batman’ Raup Rp1,8 Triliun di Pekan Perdana, Terbesar Kedua di Era Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – ‘The Batman’ mencapai kesuksesan di box office Amerika Serikat saat penayangan di pekan perdananya. Mereka menjadi film terlaris kedua di era pandemi Covid-19.

Film yang dibintangi Robert Patinson itu meraup pendapatan 128,5 juta Dolar AS atau sekitar 1,8 triliun Rupiah di dalam negeri pada pekan perdana penayangannya yang diputar di 4.417 bioskop.

Pencapaian ini menandai pembukaan terbaik kedua untuk sebuah film yang diputar di era pandemi Covid-19 setelah ‘Spider-Mna: No Way Home’ yang memulai debut perdananya pada akhir 2021 dengan mengumpulkan 260 juta Dolar AS atau sekitar 3,7 triliun Rupiah.

Penghasilan luar biasa yang dikantongi ‘The Batman’ juga menandai film terbesar untuk sutradara Matt Reeves. Ini adalah film kedua sejak Desember 2019 yang menghasilkan lebih dari 100 juta Dolar AS di box office selama akhir pekan pertama.

Untuk pemutaran di luar negeri, ‘The Batman’ memperoleh pendapatan 120 juta Dolar AS atau sekitar 1,7 triliun Rupiah sehingga secara global pendapatan total mencapai 248,5 juta Dolar AS atau 3,5 triliun Rupiah.

Saat ini ‘The Batman’ masih diputar di bioskop. Selain Pattinson, film ini juga dibintangi Zoe Kravitz (Selina Kyle/Catwoman), Peter Sarsgaard (Gil Colson), Paul Dano (The Riddler), Colin Farrell (Oswald Cobblepot/Penguin), Andy Serkis (Alfred Pennyworth), dan Jeffrey Wright (James Gordon).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini