MATA INDONESIA, JAKARTA – Di Indonesia, tak sulit untuk menemukan telur asin. Makanan khas Brebes, Jawa Tengah ini pun digemari oleh sebagian masyarakat karena cita rasanya yang unik.
Telur asin biasanya dibuat dari telur bebek pelari yang memiliki warna biru kehijauan. Telur asin yang berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, jika digigit tidak mengeluarkan cairan, tidak berbau amis, dan rasa asin tidak menyengat.
Sebetulnya, telur asin dibuat agar telur bebek bisa bertahan lama untuk dikonsumsi. Bukan itu saja, aroma amis pada telur pun menghilang dengan proses pengawetan alami tersebut.
Dilansir dari Michelin Guide Singapore, telur asin sudah dihidangkan sejak zaman dahulu. Namun, belum ada catatan sejarah yang menunjukan kapan telur itu mulai dibuat. Pada dasarnya, sajian telur yang satu ini berasal dari kebudayaan Tiongkok.
Dalam catatan agrikultur Tiongkok kuno abad ke-5 menjelaskan mengenai tata cara merendam telur bebek di dalam air asin selama satu bulan.
Dilansir dari berbagai sumber, bangsa Tiongkok mulai masuk ke Brebes pada abad ke-18. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya dua klenteng di Losari (Hok Tek Tjeng Sin) dan di Gamprit (Hok Tek Bio). Klenteng tersebut berdiri pada abad ke-19.
Saat itu, bangsa Tionghoa mulai mengenalkan berbagai makanan khasnya, salah satunya telur asin. Awalnya, telur asin disuguhkan untuk sesaji dalam ibadah mereka. Bahkan, telur asin dijadikan simbol kesuburan untuk Dewa Bumi.
Seiring berjalannya waktu, bangsa Tionghoa mulai memperjual-belikan telur asin pada tahun 1950. Pelopor usaha telur asin bernama In Tjiau Seng dan Tan Polan Nio. Pada masa itu, telur asin masih menjadi makanan yang mewah sebab produksinya masih sangat terbatas.
Pada tahun 1960-an, masyarakat Brebes mulai mengenal telur asin. Makanan yang satu ini pun sudah bisa dibuat sendiri oleh masyarakat pribumi pada masa itu.
Hal ini menjadikan masyarakat Tionghoa dan pribumi hidup rukun. Sejak itu, Brebes dikenal sebagai sebagai kota penghasil telur asin. Bahkan, telur asin saat ini masuk ke dalam daftar warisan budaya Indonesia.
Kini, telur asin mudah ditemui di mana pun. Bahkan, banyak situs belanja online yang menjual makanan yang satu. Varian telur asin pun mengalami perkembangan, mulai dari yang original, bakar, hingga asap.
Reporter: Diani Ratna Utami