Tanda-tanda Penyakit Liver Parah yang Sering Diabaikan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Bayangkan jika kamu hidup, namun organ hati atau livermu tak berfungsi dengan baik. Liver memegang peranan vital dalam kelangsungan hidup yang sehat. Lebih dari 500 fungsi tubuh manusia bergantung pada organ ini.

Dikutip dari boldsky.com, sayangnya, tak semua orang menyadari atau mencari tahu apakah kondisi livernya dalam keadaan sehat atau sebaliknya.

Bahkan, beberapa tanda-tanda penting liver bermasalah kerap diabaikan. Namun, pertanyaan utamanya, bagaimana mengatahui liver yang sehat?

Gejala umum pertama sebagai penanda masalah liver adalah kondisi perut yang tidak normal. Munculnya rasa nyeri dan kembung yang parah bisa jadi tanda awal. Jika diremehkan, bukan hanya hati yang rusak, namun merembet ke pankreas hingga paru-paru.

Tanda lainnya yang cukup mencolok adalah perubahan warna kulit dan kuku menjadi lebih kuning akibat hati mulai gagal membersihkan racun dalam tubuh.

Awalnya, di bagian kulit akan tampak ruam-ruam kekuningan yang memenuhi beberapa titik tubuh, hingga pada akhirnya tubuh benar-benar menjadi kuning jika penyakit liver semakin parah.

Masalah semakin serius dan tidak bisa Anda remehkan ketika gejalanya tampak pada urine dan feses. Saat membuang air kecil atau buang air besar, perhatikan, apakah urin yang keluar berwarna kuning gelap atau feses yang keluar berwarna pucat, terkadang berampur darah.

Jadi, beberapa gejala penting ini jika terjadi pada Anda, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter dan lakukan cek kesehatan untuk mengetahui pasti masalah tubuh Anda.

Pastikan Anda juga mengkonsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga dan selalu rutin memeriksa kesehatan tubuh (Ryan Virgiawan)

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini