Studi: 100 Ribu Orang Terbunuh Tiap Tahun karena Polusi Udara

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Ternyata bukan hanya kanker atau rokok yang dianggap sebagai penyebab kematian manusia di dunia. Berdasarkan studi bahwa paparan polusi udara lebih mematikan dan menyebabkan lebih dari seratus ribu kematian tiap tahunnya di Amerika Serikat.

Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences ini menyatakan, polusi udara menyebabkan lebih dari 107 ribu kematian dini di AS pada 2011.

Polusi udara juga membuat AS mengeluarkan biaya senilai 866 miliar US Dolar, jumlah yang sangat besar bahkan mencapai dua kali lipat dari semua kegiatan ekonomi di Irlandia.

Studi ini menganalisis partikel udara yang dapat masuk ke dalam sistem pernapasan manusia. Partikel itu mencakup kotoran, debu atau asap yang berasal dari kendaraan, pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam, pertanian, lokasi konstruksi, dan kebakaran hutan.

Partikel polusi udara ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan dan masalah pernapasan. Dalam jangka panjang, paparan ini dapat menyebabkan kanker, stroke, dan serangan jantung.

“Secara keseluruhan, jumlah kematian karena polusi udara, lebih dari gabungan kecelakaan lalu lintas dan pembunuhan,” kata peneliti dari University of Washington Julian Marshall.

Secara keseluruhan, penelitian ini mendapati 57 persen kematian disebabkan oleh polusi udara dari konsumsi energi. Sebanyak 28 persen terkait polusi dari transportasi, 14 persen dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas, serta 15 persen dari kegiatan pertanian.

Peneliti menyatakan semua industri berkewajiban untuk memerangi polusi udara. “Hasil ini harusnya menjadi motivasi untuk melakukan perbaikan,” katanya.

Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa polusi udara dapat mempersingkat harapan hidup anak-anak hingga 20 bulan.

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini