Simak Gaes, Ini Bedanya Psikolog dan Psikiater

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam penanganan masalah kejiwaan, psikolog dan psikiater sering menjadi tempat peraduan. Meski keduanya berhubungan erat dengan masalah psikologis atau mental, terdapat perbedaan mendasar antara kedua profesi ini.

Agar tak salah langkah ketika ingin menyelesaikan permasalahan mental, ada baiknya kamu cari tahu dahulu perbedaan antara psikolog dan psikiater berikut ini. Psikolog adalah ahli kejiwaan yang bisa menangani bergama kasus psikologis.

Banyak perawatan yang dapat dilakukan psikolog antara lain mendiagnosis jiwa pasien dan memberikan terapi. Psikolog juga berkompeten untuk memberikan tes psikologi, seperti tes IQ, minat dan kemampuan. Nantinya, respons dari pasien menjadi acuan diagnosis mental orang tersebut.

Untuk menjadi psikolog, kamu harus terlebih dahulu lulus dari Fakultas Psikologi sebagai Sarjana Psikologi. Kemudian dilanjutkan ke jenjang pendidikan psikologi profesional untuk mendapatkan lisensi psikolog.

Lantas, apa bedanya dengan psikiater? Berbeda dengan psikolog, seseorang yang ingin menjadi psikiater harus menyelesaikan gelar kedokteran dan spesialisasi di bidang psikologi. Karena psikiatri adalah spesialisasi kedokteran. Setelah mendapatkan gelar sarjana kedokteran umum, dibutuhkan empat tahun untuk menyelesaikan residensi khusus di bidang psikiatri.

Setelah lulus residensi, ia akan menyandang gelar dokter psikiater dan Sp.KJ. Sebagai seorang psikiater, seorang psikiater mengetahui semua tentang diagnosis dan pengobatan yang tersedia untuk setiap kondisi psikologis pasien yang cenderung kompleks, seperti gangguan bipolar dan skizofrenia.

Di banyak negara, psikiatri adalah profesi hukum dan klinis, oleh karena itu bertanggung jawab atas kesehatan mental pasien secara keseluruhan. Oleh karena itu, seorang psikiater berwenang dan bertanggung jawab untuk mendiagnosis gangguan jiwa pasien dan menentukan pengobatan yang diberikan. Ini karena keahlian mereka difokuskan pada ketidakseimbangan kimia di otak manusia. Untuk itu, psikiater dapat meresepkan dan mengobati obat-obatan, terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien.

Lalu, jika ada gangguan mental harus ke mana? Jika kamu memiliki gangguan pada psikologis, kamu bisa datang terlebih dahulu ke psikolog, untuk mendapat konseling. Psikolog akan merujuk kamu ke psikiater semisal kamu perlu diberi tindakan lanjutan. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan pasien untuk dibawa langsung ke psikiater. Contoh kasusnya seperti depresi atau skizofrenia yang sudah parah hingga merujuk ke tindakan melukai diri sendiri hingga bunuh diri.

Keduanya bisa saling melengkapi untuk memberikan penanganan yang terbaik bagi gangguan kejiwaan. Namun, karena psikolog tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan, psikiater memiliki jangkauan lebih luas.

Reporter: Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini