MATA INDONESIA, JAKARTA – Sering mengalami nyeri pada dada belun tentu pertanda dari serangan jantung. Nyatanya, puluhan penyakit juga bisa menimbulkan keluhan rasa nyeri pada dada.
Perasaan cemas, gangguan depresi hingga penyakit lambung seperti GERD juga sering membuat dada nyeri seperti tertekan.
Menurut dokter spelias jantung Rumah Sakit Diagram, dr. Istia, di dada manusia terdapat banyak organ, seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah, syaraf, otot dan kulit. Organ-organ tersebut dapat melahirkan rasa nyeri dada, namun hanya karakteristiknya saja yang berbeda.
Oleh karena itu, siapapun harus lebih memperhatikan dan mengenal sifat sakit yang terasa di bagian dada dan sekiitarnya sebagai bentuk antisipasi terhadap penyakit jantung. Pada penyakit jantung, rasa nyeri atau sakit dada terasa seperti terhimpit, ditekan. Rasa ini muncul di tengah, lengan, punggung, rahang, leher atau bagian perut atas.
Gejala lain juga ditunjukkan dengan hembusan nafas menjadi lebih pendek, keluar keringat dingin, mual, mudah lelah dan merasa pusing. Beberapa orang gejala serangan jantung tampak samar seperti sakit pada ulu hati seperti gejala maag.
Perbedaan paling mencolok dari sakit dada penyakit lain dengan sakit jantung adalah durasi rasa sakit tersebut. Pada sakit jantung, rasa nyeri dan sakit dada terasa lebih lama sampai hitungan menit.
Kemudian, pada penyakit jantung rasa sakit tersebut biasanya menyebar atau menjalar. Namun, rasa sakit tidak meningkat saat digunakan untuk bernapas.
Sementara itu, menurut cardiologist rumah sakit di Cleveland, Amerika Serikat, dr. Curtis Rimmerman, tanda sakit jantung bisa bermacam-macam. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sakit sama sekali. Sebagian besar mengatakan mengalami sakit pada dada. Pada penderita lain, mereka merasakan rasa tidak nyaman pada bagian lengan, tenggorokan dan rahang.
Untuk memastikan rasa sakit atau nyeri pada dada merupakan gejala penyakit jantung atau bukan, kita perlu melakukan pemereksaan medis lebih lanjut.
Reporter: Shafira Annisa