Shah Rukh Khan Tolak Jamin Putranya yang Ditangkap Polisi

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Ayah Aryan Khan, Shah Rukh Khan, menolak menjamin putranya yang ditangkap polisi karena dugaan pemakaian narkoba di sebuah kapal pesiar.

Pria berusia 23 tahun itu dikirim ke tahanan Badan Pengawas Narkoba Narkoba (NCB) hingga Kamis oleh pengadilan Mumbai. Orang tua Aryan Khan, Shah Rukh dan Gauri Khan tidak menghadiri sidang jaminan.

“Investigasi sangat penting dan perlu dilakukan. Ini menguntungkan terdakwa dan penyidik,” kata hakim, dikutip darai NDTV, Selasa 5 Oktober.

Masa penahanan Aryan dan tujuh orang lainnya diperpanjang. Kedelapan orang itu ditangkap pada hari Minggu setelah badan anti-narkoba (NCB) menyamar dan menggerebek sebuah pesta pada Sabtu malam di kapal pesiar “Cordelia” yang berlayar dari Mumbai ke Goa.

NCB mengklaim telah menyita 13 gr kokain, 21 gr charas, 22 pil MDMA dan 5 gr mephedrone dan uang lebih dari 130 ribu Rupee dalam bentuk tunai. Narkoba itu ditemukan tersembunyi di pakaian, pakaian dalam, dan dompet.

Aryan Khan harus ditahan hingga 11 Oktober untuk interogasi. Badan Pengawas Narkotika menduga kasus tersebut melibatkan kartel narkoba internasional.

Kabarnya Aryan Khan terancam hukuman penjara maksimum satu tahun atau dengan denda mencapai 20 ribu Rupee.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini