MINEWS, JAKARTA – Teh termasuk salah satu minuman yang cukup populer di Indonesia. Banyak orang hobi mengonsumsi teh. Bahkan ada yang sampai meminumnya nyaris tiap hari.
Namun, muncul pertanyaan dari sebagian orang, benarkah sering minum teh bisa menyebabkan anemia?
Nah, dikutip dari klikdokter.com, teh sejatinya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Teh mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Teh juga bagus untuk kesehatan jantung dan bisa mnurunkan risiko stroke.
Tetapi ternyata, di balik segudang manfaatnya itu, sejumlah penelitian juga menemukan fakta bahwa teh dapat meningkatkan risiko anemia atau kurang darah.
Teh mengandung senyawa tanin yang memiliki kemampuan kelasi alias mengikat mineral. Apabila dikonsumsi secara bersamaan, tanin bisa mengikat zat besi dan membuatnya menggumpal sehingga sulit untuk diserap oleh usus.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan bersamaan dengan minum teh dapat menghambat penyerapan zat besi sebesar 62%. Selain teh, kopi juga mengandung zat yang bersifat sebagai kelator dan dapat menghambat penyerapan zat besi sebesar 35%.
Zat kelator yang terdapat dalam teh dan kopi diketahui hanya berefek pada zat besi tipe non-heme yang banyak didapatkan dari protein nabati, seperti bayam, brokoli, tahu, tempe, dan susu kedelai. Sementara zat besi tipe heme yang terdapat pada protein hewani, seperti daging sapi, hati, ayam, udang, dan kerang tidak terpengaruh.
Untuk menghindari efek samping teh, para ahli menyarankan agar kita tidak mengonsumsinya secara bersamaan dengan makanan. Minumlah teh beberapa saat setelah makan. Hal ini perlu benar-benar diperhatikan, khususnya jika kamu adalah penderita anemia defisiensi besi.