Seorang Mahasiswa PhD Psikologi Beri Pendapatnya Soal Kritikan Penggambaran Autisme dalam Drama ‘Extraordinary Attorney Woo’

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Drama Korea (drakor) ‘Extraordinary Attorney Woo’ adalah salah satu drama paling populer pada 2022 ini. Dramanya pun sukses besar dan hampir mendapatkan 20 persen rating untuk episode terakhirnya.

Namun dibalik kesuksesannya, drama ini untuk kedua kalinya mendapatkan kritikan. Beberapa penonton menyuarakan keprihatinan bahwa dramanya tidak menggambarkan autisme yang sebenarnya.

Menurut netizen, dramanya tidak realistis. Lantaran karakternya Woo Young Woo bisa diterima di firma hukum bergengsi dan memiliki hubungan asmara yang mulus dengan cowok populer di kantor, Lee Jun Ho.

Di mana Woo Young Woo diceritakan memiliki gangguan spektrum autisme.

Melansir dari Koreaboo, seorang mahasiswa PhD psikologi menanggapi kritikan tersebut. Meski tak mengambil jurusan khusus autisme, mahasiswa itu menjelaskan sedikit lebih banyak soal gangguan tersebut pada publik.

“Kupikir alasan terbesarnya adalah karena Korea sulit mengenali keberadaan orang autis. Apa yang kusadari setelah menonton EAW (Extraordinary Attorney Woo) adalah bahwa ketika aku menghabiskan beberapa tahun di Amerika,” katanya.

“Orang sering menggunakan istilah ‘pada spektrum’ untuk menggambarkan diri mereka sendiri atau orang lain. Tapi di negara kita (Korea) sangat jarang mendengar seseorang mengatakan, ‘Aku menderita autisme’ atau ‘mereka tidak melakukannya dengan sengaja, bisa jadi mereka hanya autis’. Kupikir kesulitan dalam pengakuan ini berasal dari tiga alasan,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, alasan pertamanya adalah masyarakat Korea telah salah memahami autisme. Alasan keduanya adalah topeng di mana seseorang menyembunyikan karakteristik khusus autisme mereka.

Alasan terakhirnya adalah pemahaman yang buruk tentang ‘neurodiversity’.

Sebelumnya, drama ini juga pernah dikritik oleh netizen. Karena drama itu ‘meng-enteng-kan’ penyakit kanker di salah satu adegannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini