Selain Klepon, Ini Lho 5 Jajanan Pasar Khas Indonesia yang Mendunia, Mana Favoritmu?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kue Klepon mendadak hits lagi usai disebut tak islami oleh seorang pengguna Twitter. Gara-gara anggapan tak islami itu, kue klepon pun ramai diperbincangkan.

Namun terlepas dari kehebohan itu, kue klepon sendiri sudah sejak lama lho difavoritkan masyarakat Indonesia. Kudapan tradisional yang banyak dijajakan di pasar ini bisa dibilang legendaris lho gaes. Sudah ada sejak tahun 1950-an.

Kue ini pertama kali diperkenalkan oleh seseorang dari Pasuruan, Jawa Timur. Dulunya, kue satu ini jadi menu yang banyak ditawarkan di restoran-restoran Indonesia-Belanda dan Tionghoa. Seiring waktu, klepon justru banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dan kedai-kedai kue kecil.

Klepon menjadi salah satu kue tradisional khas Indonesia yang popularitasnya sudah mendunia lho. Kue satu ini juga seringkali dipromosikan oleh pemerintah ke berbagai negara sebagai salah satu kuliner kebanggaan Indonesia.

Selain klepon, masih ada lagi 5 jajanan pasar lain yang namanya sudah mendunia. Apa saja itu? Berikut ulasannya.

1. Lapis Legit

Kue lapis legit ternyata tak hanya populer di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Sesuai namanya, kue satu ini punya rasa manis yang khas. Konon, menurut kepercayaan orang zaman dulu, kue lapis legit melambangkan rezeki. Karena itu selalu ada saat perayaan imlek orang-orang Tionghoa.

2. Putu Mayang

Kue satu ini punya bentuk dan warna yang khas. Terbuat dari ubi, putu mayang dikonsumsi dengan santan gula jawa atau parutan kelapa. Duh sedap banget!

3. Getuk

Kue satu ini juga sudah mendunia lho gaes. Getuk terbuat dari singkong dan dikonsumsi dengan taburan kelapa di atasnya. Nikmat banget kalau disantap bersama teh hangat.

4. Bika Ambon

Nama kue satu ini sering bikin orang terkecoh. Bukan dari Ambon melainkan dari Medan. Kue ini pertama kali diproduksi dan populer di simpang Jalan Ambon-Sei Kera, Medan. Karena itu, kue ini dikenal dengan sebutan bika ambon.

5. Cucur

Rasa manis yang khas, bikin kue cucur disukai banyak orang. Meski terlihat sederhana, kue satu ini bisa dikatakan masterpiece-nya kue tradisional dari Jawa gaes.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia Kondisi ketenagakerjaan saat ini menghadirkan berbagai tantangan signifikan yang berdampak pada kesejahteraan pekerja, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kerja dan fenomena fleksibilitas yang eksploitatif atau dikenal sebagai flexploitation. Sistem kontrak sementara kerap menjadi salah satu akar permasalahan, karena tidak menjamin kesinambungan pekerjaan. Situasi ini semakin diperburuk oleh rendahnya tingkat upah, yang sering berada di bawah standar kehidupan layak, serta minimnya kenaikan gaji yang menambah beban para pekerja. Selain itu, kurangnya perlindungan sosial, seperti jaminan kesehatan yang tidak memadai, serta lemahnya penegakan hukum memperkuat kondisi precarization atau suatu kerentanan struktural yang terus dialami oleh pekerja. Di sisi lain, keterbatasan sumber daya negara juga menjadi penghambat dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang potensial, di mana banyak pekerja terjebak dalam tekanan produktivitas tanpa disertai perlindungan hak yang memadai. Dalam konteks ini, generasi muda, termasuk kader-kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dinamika pasar kerja yang semakin eksploitatif. Generasi ini kerap menghadapi kontradiksi antara ekspektasi tinggi terhadap produktivitas dan inovasi dengan realitas kerja yang penuh ketidakpastian. Banyak dari mereka terjebak dalam sistem kerja fleksibel yang eksploitatif, seperti tuntutan kerja tanpa batas waktu dan kontrak sementara tanpa jaminan sosial yang memadai. Akibatnya, kondisi precarization semakin mengakar. Bagi kader GMNI, yang memiliki semangat juang dan idealisme tinggi untuk memperjuangkan keadilan sosial, situasi ini menjadi ironi. Di satu sisi, mereka harus tetap produktif meskipun kondisi kerja tidak mendukung, sementara di sisi lain mereka memikul tanggung jawab moral untuk terus memperjuangkan aspirasi kolektif para pekerja. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga dapat mengikis potensi intelektual, semangat juang, serta daya transformasi generasi muda dalam menciptakan struktur sosial yang lebih adil. Oleh karena itu, peran negara menjadi sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang konkret dan menyeluruh. Kebijakan ini harus memastikan pemenuhan hak-hak dasar pekerja, termasuk perlindungan sosial yang layak, serta penegakan regulasi yang konsisten untuk mengurangi ketimpangan dan menghentikan eksploitasi dalam sistem kerja fleksibel. Tanpa langkah nyata tersebut, ketimpangan struktural di pasar tenaga kerja akan terus menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda dan stabilitas tatanan sosial secara keseluruhan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini