MATA INDONESIA, LONDON – Seorang teman pribadi Ratu Elizabeth berbicara dengan pakar kerajaan Katie Nicholl tentang pemikiran mendiang ratu mengenai Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Vanity Fair menerbitkan kutipan dari buku Nicholl yang akan datang berjudul “The New Royals: Queen Elizabeth’s Legacy and the Future of the Crown.”
Dalam kutipan tersebut, Nicholl mengatakan dia berbicara dengan seorang teman Ratu Elizabeth yang tidak disebutkan namanya. Ia mengatakan kepadanya bahwa ratu ‘lelah’ dengan dampak langkah mundur Pangeran Harry dan Meghan Markle dari keluarga kerajaan.
“Dia sangat terluka dan mengatakan kepada saya, ‘saya tidak tahu,saya tidak peduli, dan saya tidak ingin memikirkannya lagi,” kata teman ratu kepada Nicholl, dilansir dari Insider.
Pangeran Harry dan Meghan Markle keluar dari kerajaan pada Januari 2020 dan berpindah ke California.
Pada Maret 2021, Harry dan Meghan berkata kepada Oprah Winfrey dalam sebuah wawancara. Ia mengatakan bahwa anggota kerajaan membuat pernyataan yang rasis tentang Archie.
Ia mengungkapkan bahwa kerajaan telah mengabaikan masalah kesehatan mental Markle, Kate Middleton membuat Markle menangis selama minggu pernikahannya, dan Raja Charles memotong finansial mereka setelah mundur dari kerajaan.
Setelah wawancara, Harry mengklarifikasi bahwa bukan ratu maupun Pangeran Philip yang membuat komentar rasis tentang putranya. Dia dan Meghan juga mengatakan bahwa mereka terus bebicara dengan ratu di FaceTime setelah mereka pindah ke California.
Mereka juga menamai putri mereka Lilibet, yang merupakan panggilan keluarga ratu. Setelah kematian ratu, sejarawan kerajaan Robert Hardman mengatakan bahwa ratu mencintai Harry sampai akhir dan Harry juga mencintainya.
Dia juga mengatakan bahwa dia pikir bahwa ratu ingin anggota keluarganya menebus kesalahannya. Ia ingin ada pihak yang memperbaiki hubungan antara keluarga kerajaan Windsor, dan keluarga Harry di California. Buku Nicholl tersebut akan rilis pada 4 Oktober 2022.