Rusia Punya Aplikasi Video Pendek Mirip TikTok

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiktok kini makin banyak saingan. Setelah Youtube, Instagram dan Facebook punya tampilan video pendek, kali ini perusahaan media terkemuka Rusia yang juga dikendalikan oleh raksasa berbasis energi, Gazprom Media, akan meluncurkan aplikasi serupa dengan pola video pendek mirip TikTok.

Alexander Zharov selaku CEO Gazprom-Media mengatakan, perusahaan telah membeli layanan tersebut dengan nama Ya Molodets (Saya Hebat).

Zharov mengatakan, aplikasi tersebut saat ini tengah dikembangkan dengan yayasan Innopraktika. Yayasan tersebut dijalankan oleh salah satu anak perempuan Presiden Vladimir Putin, Katerina Tikhonova.
”Gazprom-Media akan menggunakan perangkat lunak proyek untuk mempercepat pembuatan aplikasi video baru untuk para blogger Rusia,” ujar Zharov, dikutip dari NDTV, Minggu (27/12/2020).

Aplikasi ini akan segera diluncurkan dalam dua tahun dan mendukung layanan berbagi video vertikal pendek layaknya TikTok.

Gazprom-Media merupakan salah satu perusahaan media terbesar di Rusia. Mereka memiliki beberapa saluran televisi dan berbagai stasiun radio.

Zharov juga mengumumkan bahwa Gazprom-Media akan meluncurkan dua situs yang mirip dengan YouTube dalam dua tahun ke depan. Salah satu aplikasi yang diluncurkan adalah versi pembaruan dari layanan streaming Rutube, sebuah platform yang ditujukan dalam bentuk penutur bahasa Rusia pada 2008 lalu.

Zharov mengatakan, perusahaan telah bekerja selama setahun untuk memodernisasikan sekaligus menyaingi YouTube.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini