MATA INDONESIA, JAKARTA – Industri perfilman Hollywood sukses membuat film biopik berdasarkan kisah nyata bertajuk, The Mauritanian. Film tersebut sukses digarap oleh sutradara Kevin McDonald.
The Mauritanian yang rilis pada April 2021 mengisahkan seorang pria asal Mauritania bernama Mohamedou Ould Slahi (Tahar Rahim). Ia ditahan atas tuduhan sebagai teroris pada peristiwa penyerangan gedung WTC di Amerika Serikat pada 11 September 2001 (911).
Selama 14 tahun, Slahi ditahan oleh pemerintah Amerika Serikat. Bahkan, beberapa tahun pertama ia tak pernah diadili.
Beruntung, Slahi bertemu dengan pengacara yang bersedia membelanya, Nancy Hollander (Jodie Foster) dan Theresa Duncan (Sheillene Woodley). Keduanya berusaha keras mencari keadilan untuk Slahi dan menegakan hukum.
Selama ditahan beberapa tahun, Slahi kerap mendapat siksaan akibat dianggap tak kooperatif. Slahi menegaskan dirinya tak bersalah dan bukan dalang dari peristiwa nahas itu, namun dirinya tak dipercaya hingga dipaksa mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.
Sementara itu, ada pula jaksa militer yang tangguh, Letnan Kolonel Stuart Couch (Benedict Cumberbatch) yang sempat ditunjuk menjadi JPU untuk kasus Slahi. Namun, saat membaca isi surat-surat Slahi, Stuart tersadar dan mundur dari tugasnya untuk menuntut hukuman pada pria itu.
Akankah Slahi bisa mendapat keadilan dalam hidupnya? Bagaimana para pengacara berjuang membebaskan pria asal Mauritania itu?
Sepanjang film, The Mauritanian sukses memberi perasaan campur aduk ke penonton. Ada sisi humor dari sosok Slahi yang relijius, dan tentu muncul rasa sedih melihat pria itu terus berjuang hingga ikhlas dengan nasibnya di tahanan.
Film ini bisa dibilang padat karena terus mengungkap sosok Slahi, baik dari masa lalu, hingga saat dirinya mendekam di tahanan selama bertahun-tahun.
Akting para pemain pun patut diacungi jempol. Sosok Jodie Foster sebagai pengacara kliennya berhasil ia perankan dengan tangguh. Ia sukses menjadi pembela yang tulus percaya pada kliennya.
