Ratusan Mahasiswa Bandung Idap HIV/AIDS, Remaja Paling Rentan Tertular

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan ada 407 mahasiswa mengidap HIV/AIDS.

Sementara itu, Komisi Penanggulanan AIDS (KPA) Kota Bandung melaporkan bahwa per 1991 hingga Desember 2021, ratusan mahasiswa di Bandung terjangkit HIV. Tepatnya, sebanyak 6,97 persen atau 407 kasus dari total 5.843.

Tercatat pula, usia yang paling mendominasi dari kasus tersebut antara 20 sampai 29 tahun dengan persentase lebih dari 40 persen. Ini menjadi bukti bahwa remaja menjadi kelompok usia yang paling rentan mengalami infeksi HIV dan mengidap AIDS.

Tak hanya di Indonesia, kerentanan HIV pada remaja juga terjadi di seluruh penjuru dunia. Terutama untuk wilayah yang memang sangat rentan terhadap infeksi virus tersebut.

Orang-orang dengan usia muda lebih rentan terhadap infeksi HIV karena berbagai faktor sosial, yang mengurangi kemampuan mereka untuk menghindari berbagai perilaku berisiko, di antaranya:

  1. Terbatasnya akses maupun informasi seputar edukasi seksual, terutama kesehatan organ reproduksi.
  2. Minimnya bimbingan dan dukungan orang tua.
  3. Keterbatasan edukasi tentang berbagai penyakit menular seksual, termasuk HIV dan AIDS.
  4. Memiliki trauma masa lalu, termasuk pernah mengalami pelecehan seksual.

HIV pada remaja juga dikaitkan dengan kurangnya edukasi pada remaja tentang tubuh mereka, baik dari segi fisik maupun mental hingga mengetahui bagaimana menjalin hubungan yang sehat dengan lawan jenis.

Akibatnya, anak-anak usia tanggung ini akan membuat keputusan yang cenderung tidak aman, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan tubuh mereka.

Tidak hanya lebih rentan tertular atau terinfeksi HIV, kondisi tersebut juga membuat remaja rentan mengalami penyalahgunaan narkoba.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini