Jumlah Kasus di Indonesia Meningkat, Begini Gejala Awal HIV/AIDS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus HIV/AIDS kembali menjadi sorotan, salah satunya karena terjadi peningkatan infeksi di Kota Bandung. Data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung melaporkan bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi adalah kelompok usia produktif.

Per tahun 2020, tingkat infeksi HIV mengalami penurunan. Namun, orang yang didiagnosis AIDS meningkat. Bisa jadi tindakan untuk melakukan pengobatan setelah positif HIV tidak dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala awal infeksi HIV agar bisa mencegah penyebaran HIV.

Pada Press Briefing World AIDS Day 2021, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa persentase orang yang mengetahui statusnya mengidap HIV adalah 70 persen. Sedangkan yang menjalani pengobatan baru sekitar 28 persen.

Persentase ini dinilai masih sangat minim untuk mencegah penyebaran HIV dan AIDS. Padahal terapi ARV adalah metode pengobatan yang bisa dilakukan pengidap HIV supaya kondisinya tidak menjadi AIDS.

Sejak 2017, pemerintah Indonesia telah menerapkan program STOP: Suluh, Temukan, Obati, Pertahankan, yang merupakan program pencegahan HIV/AIDS untuk Indonesia bebas HIV/AIDS 2030. Bebas di sini artinya tidak ada lagi infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma untuk orang dengan HIV/AIDS.

Kebanyakan orang tidak langsung tahu kapan mereka telah terinfeksi HIV. Akan tetapi, besar kemungkinan mereka akan mengalami gejala 2 hingga 6 minggu setelah mereka terpapar virus. Gejala akan muncul sebagai tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berusaha melawan virus tersebut.

Gejalanya mirip dengan penyakit virus lainnya, dan sering dibandingkan dengan flu. Biasanya akan berlangsung satu atau dua minggu dan kemudian tidak ada lagi. Tanda-tanda gejala awal infeksi HIV adalah:

  1. Sakit kepala
  2. Kelelahan
  3. Otot sakit
  4. Sakit tenggorokan
  5. Pembengkakan kelenjar getah bening
  6. Ruam merah yang tidak gatal yang terdapat pada tubuh
    Demam
  7. Bisul (luka) di mulut, kerongkongan, anus, atau alat kelamin
  8. Sakit kepala dan gejala neurologis lainnya

Gejala seperti ini mungkin muncul setelah kamu melakukan kontak dengan seseorang dengan HIV dalam 2 sampai 6 minggu terakhir. Mungkin juga kamu telah melakukan tindakan berisiko lainnya yang memungkinkan penularan infeksi HIV.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini