Ratu Elizabeth Restui Pangeran Harry dan Meghan Keluar dari Kerajaan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ratu Elizabeth II akhirnya merestui keputusan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang mundur dari Kerajaan Inggris. Sang Ratu telah merilis pernyataan setelah diskusi panjang bersama Pangeran Charles, William, dan Harry.

Nenek dari Pangeran Harry itu mengatakan keluarga Kerajaan sepenuhnya mendukung keinginan pasangan tersebut untuk punya kehidupan baru.

“Meskipun kami lebih suka mereka tetap menjadi anggota keluarga Kerajaan yang bekerja penuh waktu, kami menghormati dan memahami keinginan mereka untuk hidup mandiri sebagai keluarga,” kata Ratu Elizabeth dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari berbagai sumber, Selasa 14 Desember 2020.

Ratu Elizabeth II juga mengatakan keluarga kecil Pangeran Harry akan tetap menjadi keluarga yang berharga baginya. “Harry dan Meghan juga menjelaskan mereka tidak ingin bergantung pada dana publik dalam kehidupan baru mereka,” katanya.

“Karena itu telah disepakati akan ada periode transisi di mana Sussex akan menghabiskan waktu berada di Kanada dan Inggris,” ujar Ratu Elizabeth.

Menurut Ratu, masalah Pangeran Harry dan Meghan Markle merupakan isu yang sulit. “Ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan tapi saya telah meminta keputusan akhir untuk dicapai dalam beberapa hari ke depan,” katanya.

Pada 8 Januari, Pangeran Harry dan Meghan memutuskan mundur dari bangsawan senior dan anggota kerajaan Inggris. Mereka mengatakan ingin tinggal di Kanada dan Inggris serta hidup mandiri secara finansial.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini