Ramai Trend Hapus Email, Benarkah Bisa Selamatkan Bumi?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Netizen tengah ramai memperbincangkan krisis iklim dan pemanasan global yang sedang terjadi. Hal ini sekaligus menunjukan bahwa bumi kita sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja

Tagar #LetTheEarthBreath menjadi topik terkini di media sosial akhir-akhir ini. Hal ini diawali oleh aksi protes para ilmuwan NASSA di Amerika Serikat. Tagar tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengingatkan bahwa bumi saat ini sedang dalam kondisi yang kritis.

Muncul pembahasan mengenai cara mengurangi emisi karbon, yaitu dengan tidak menimbun email dan menghapus email yang tidak penting. Cara ini dikatakan dapat membantu mengurangi pemanasan global. Apakah cara itu dapat membantu?

Email ternyata cukup menjadi sumber emisi karbon secara digital. Email dikirimkan menggunakan internet itu disimpan di suatu server tersendiri dan tersebar di seluruh dunia.

Penyimpanan email dilakukan di komputer yang dinyalakan selama 24 jam per  servernya dan membutuhkan tenaga listrik.

Dilansir dari The Guardian, sebuah perusahaan di bidang energi, OVO, mengungkapkan bahwa 64  juta email tidak penting terkirim setiap harinya. Jika setiap orang mengurangi satu kiriman email saja, itu dapat mengurangi 16.433 ton emisi karbon.

Untuk mengetik email, komputer perlu tersambung dengan listrik. Kemudian ketika email itu dikirimkan, perlu jaringan internet yang juga membutuhkan listrik. Menyimpan 1GB email selama satu tahun sama saja dengan mengonsumsi daya sebesar 32.1 kWh.

Hal ini tentu tidak disadari oleh banyak masyarakat. Listrik yang digunakan sebagian besar masih dihasilkan oleh bahan bakar fosil yang penggunaannya menghasilkan emisi gas karbon global.

Menurut buku The Carbon Footprint of Everything karya Berners Lee, satu email setara dengan 0,3 g emisi CO2. Penggunaan internet ini dapat menghasilkan jejak karbon digital yang setara dengan 3.7% emisi global. Bahkan, angka ini diprediksi dapat meningkat dua kali lipat pada 2025.

Jadi, korelasi antara penghapusan email dengan langkah penyelamatan bumi adalah pengurangan penggunaan listrik agar mengurangi emisi karbon secata digital.

Selain penumpukan email, penggunaan media sosial juga lebih banyak menghabiskan penggunaan listrik. Sebagai pengguna media sosial, kita harus bijak dalam menggunakan internet.

Maka, meskipun bukan langkah besar untuk membantu mengurangi pemanasan global, hal-hal kecil seperti menghapus email dan penggunaan internet secara bijak membuat kita lebih sadar akan krisis iklim yang sedang dialami oleh bumi kita.

Reporter: Dinda Nurshinta

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini