Putra Tertua Pangeran William Telah Bersiap Mempelajari Bagaimana Menjadi Raja

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pangeran George diberitahu takdirnya sebagai raja masa depan Inggris sekitar usia tujuh tahun, menurut penulis biografi keluarga kerajaan.

Penulis Robert Lacey mengklaim bahwa George akan diberikan pelatihan bertahun-tahun untuk mempersiapkannya memikul tanggung jawab suatu hari nanti menjadi raja.

Pelatihan ini juga memberikan apa yang diharapkan darinya di tahun-tahun sebelum ia naik takhta.

Anak tertua Pangeran William saat ini berada di urutan kedua pewaris takha di belakang ayahnya.

Dengan demikian, ia akan dianggap sebagai bangsawan senior dengan tugas untuk mendukung berbagai individu dan badan amal di Inggris dan di seluruh dunia.

Pelajaran yang diambil George sangat mirip dengan yang dilakukan oleh ayahnya, kakeknya (Raja Charles) dan nenek buyutnya (Ratu Elizabeth).

Selama masa sekolahnya di Eton College, Pangeran William muda akan berjalan ke atas bukit dan menghadiri acara minum teh bersama ratu di Kastil Windsor di mana ia akan dipersiapkan untuk masa depannya sebagai raja.

Berbicara tentang hubungan mereka, Lacey berkata “Ketika William menjadi remaja, dia akan memilikinya di kastil Windsor dan akan membuka kotak negara dan membimbingnya melalui surat kabar. Itu adalah pendidikan konstitusional William.”

Lacey juga berspekulasi tentang masa depan kerajaan muda dalam versi terbaru dari bukunya “Battle of Brothers.”

Dia menulis “William belum mengungkapkan kepada dunia bagaimana dan kapan dia menyampaikan berita besar kepada putranya.”

Lacey melanjutkan bahwa William dan Kate ingin mendudukkan George pada momen terkontrol pilihan mereka pada usia tujuh tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini