Profil Nia Ramadhani, Artis Tajir Melintir yang Ditangkap Polisi Gegara Narkoba

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dunia hiburan dikejutkan dengan kabar ditangkapnya Nia Ramadhani dan sang suami, Ardi Bakrie karena narkoba. Sosok wanita 31 tahun ini dikenal tajir melintir.

Prianti Nur Ramadhani, yang lebih dikenal sebagai Nia Ramadhani (juga dikenal sebagai Ramadhania Ardiansyah Bakrie setelah menikah) lahir di Jakarta, 16 April 1990.

Nia berasal dari Suku Sunda dan punya keturunan Norwegia-Belanda. Dia dan kakaknya dibesarkan oleh ibunya, setelah kedua orang tua mereka bercerai saat masih berusia sembilan tahun.

Nama Nia di dunia hiburan dikenal pertama kali saat membintangi sinetron ‘Bidadari’. Di sana, dia berperan antagonis sebagai Helen. Saat itu dia baru berusia 15 tahun dan beradu akting dengan Marshanda, Ayu Azhari, dan lain-lain.

Setelah itu, namanya makin melambung usai membintangi sinetron ‘Bawang Merah Bawang Putih’. Kembali dia mendapat peran antagonis sebagai bawang merah, sementara bawang putih diperankan Revalina S. Temat.

Selain sinetron, Nia juga pernah tampil di beberapa judul film, seperti ‘Suster Ngesot’, ‘Hantu Jembatan Ancol’, dan ‘Kesurupan’.

Di saat kariernya mulai menanjak, Nia memutuskan menikah muda di usia 20 tahun. Dia melabuhkan hatinya kepada pengusaha Ardi Bakrie, putra dan Aburizal Bakrie. Hidup mewah dengan sang suami, dia pun memutuskan mundur dari dunia hiburan.

Bersama Ardi, Nia sudah memiliki tiga anak. Seperti kebanyakan artis saat ini, wanita yang memulai karier di dunia akting di 2005 itu juga punya channel YouTube menceritakan kegiatannya sehari-hari. Dia juga sering mendapat cibiran netizen karena mengaku tak tahu cara mengupas kulit salak dan tak tahu bentuk tempe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini