Mata Indonesia, Yogyakarta – Momentum libur panjang akhir tahun menjelang perayaan hari besar keagamaan yaitu Natal 2024 dan perayaan Tahun Baru 2025 merupakan waktu yang dinanti oleh para pelaku pariwisata untuk mengoptimalkan omzet mereka tidak terkecuali para Pedagang Kaki Lima (PKL) Teras Malioboro dari Paguyuban Tri Dharma Yogyakarta.
“Saat ini PKL dari Paguyuban Tri Dharma sedang fokus untuk berdagang agar dapat memanen hasil penjualan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru dengan omzet maksimal,” ungkap Supriyati Ketua Paguyuban Tri Dharma saat dijumpai tim minews.id (17/12/2024).
Menurutnya meskipun anggota Paguyuban Tri Dharma khususnya para PKL belum mendapatkan kejelasan terkait aspirasi untuk relokasi Teras Malioboro (TM) 2.
“Mereka tidak akan melakukan aksi selama libur panjang ini. Hal tersebut dilakukan agar wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta dapat merasakan suasana yang aman dan nyaman,” jelasnya.
Meskipun demikian perjuangan mereka agar aspirasi terkait relokasi TM 2 diterima Pemerintah D.I Yogyakarta terus berlanjut.
¨Dari awal rencana relokasi TM 2 disampaikan, kami tidak menolak relokasi namun para PKL Paguyuban Tri Dharma tidak dilibatkan untuk duduk bersama terkait proses relokasi. Kemudian saat ini para pedagang yang lain sedang melakukan proses kontraktual agar mendapatkan lapak di tempat relokasi baru Ketandan dan Beskalan. Berbagai upaya telah dilakukan dengan bertemu LBH, Ombudsman RI, Kantor Perwakilan Unesco di Jakarta, Komnas HAM dan Walikota Yogyakarta Terpilih,¨ ungkap Upi sapaan akrab Supriyati.
Khusus untuk pertemuan dengan Bapak Hasto selaku Walikota Yogyakarta Terpilih (periode 2024-2029), pihaknya menjelaskan bahwa Walikota Terpilih tersebut memberikan masukan agar terus mengawal proses relokasi dan apa yang telah disampaikan ditampung kemudian akan disampaikan kepada Pemda DIY selaku yang memiliki kewenangan terkait relokasi setelah beliau dilantik menjadi Walikota Yogyakarta.