Polusi Udara Jakarta Bisa Sebabkan Kemandulan Pria

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Bagi para lelaki yang tinggal di daerah perkotaan padat, terutama seperti DKI Jakarta, dengan banyak kendaraan melintas setiap hari sudah sepatutnya mulai memperhatikan bahaya polusi udara terhadap kesehatan.

Dikutip dari thehealthsite.com, tak hanya menyebabkan gangguan pernafasan, polusi udara seperti dari asap knalpot maupun debu berdampak buruk bagi kejantanan dan kesuburan lelaki karena merusak kualitas sperma, bahkan menjadi sebab kemandulan.

Selama ini, dikenal tiga faktor penting penentu kualitas sperma, yaitu jumlah sperma, bentuk sperma dan gerakan sperma. Jika ada kelainan salah satu dari ketiga faktor itu, maka risiko pria tidak subur akan semakin meningkat.

Jika seorang lelaki terpapar polusi dalam jangka waktu yang lama maka akan berdampak pada penurunan jumlah sperma. Testis tidak akan berfungsi dengan baik dalam suhu yang tinggi yaitu 37 derajat celcius, hal ini bisa menyebabkan produksi sperma terganggu kualitasnya.

Sementara polusi udara mengakibatkan suhu menjadi meningkat. Hal itu akan membuat testis mengalami efek peningkatan suhu yang tidak normal. Ditambah faktor lainnya yang memperburuk kerja testis, seperti penggunaan celana ketat atau duduk di tempat panas.

Selain itu, asap knalpot maupun debu memiliki banyak kandungan berbahaya bagi tubuh, seperti kandungan timbal, kadmium dan merkuri yang bersifat merusak.

Saat zat-zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh, maka akan menimbulkan reaksi stres oksidatif dan gangguan komposisi DNA, protein, serta membran lemak dari sel sperma.

Untuk mencegahnya, para dokter dan ahli kesehatan menyarankan agar sering menggunakan masker jika berada di luar ruangan untuk mengurangi risiko terpapar polusi udara. Selain itu, makanan yang sehat seperti sayur dan buah dapat menangkal radikal bebas yang bisa merusak kejantanan Anda. (Ryan)

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini