MATA INDONESIA, JAKARTA – Eksibisionisme adalah perilaku sesorang yang memamerkan atau mempertontonkan bagian tubuh yang biasa tertutupi, seperti bokong, payudara dan alat kelamin di tempat umum demi mendapatkan kepuasan seksual.
Dari beberapa literatur psikologi, pelaku eksibisionisme memiliki perilaku yang rendah diri atau kurang percaya diri. Jadi dengan cara mereka memamerkan alat kelaminnya di depan umum mereka mengharapkan perhatian dari orang lain.
Dilansir dari video Youtube Andri Psikosomatik, Dr. Andri, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa mengatakan di dalam ilmu kedokteran jiwa sendri ada suatu istilah gangguan kejiawaan yang bekaitan dengan eksibisionisme. Dengan tujuan tertentu untuk mendapatan kepuasan, pelaku eksibisonis memperlihatkan alat kelamin kepada orang lain secara tiba-tiba.
Hal ini di dorong keinginan untuk memuaskan diri secara seksual. Pada beberapa kasus lebih sering di temukan pada laki-laki di bandingkan perempuan.
Orang diagnosis eksibisionisme kalau sudah terjadi sekurang-kurangnya enam bulan, dan mempunyai dampak terhadap kondisi kesehatan jiwa dari orang tersebut. Hal ini karena mengganggu kehidupan pribadi maupun sosialnya.
Pada beberapa kasus juga spesifik eksibisionisme itu terjadi pada anak-anak atau orang yang setara pada seks. Artinya orang dewasa kepada orang yang dewasa dan banyak juga kepada anak-anak.
Biasanya kebiasaan orang tersebut mendapatkan kepuasan jika orang lain melihat keadaan itu mengalami kaget. Apalagi, jika tidak menyangka tentunya dengan adanya perbuatan tersebut.
Untuk korban Eksibisionisme perlu sedikit keberanian, dengan tidak merespon apapun itu yang terjadi oleh orang yang melakukan tindakan Eksibisionisme tersebut.
Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja, bahkan di keramaian pun, dengan kondisi apapun bisa terjadi.
Reporter: Novita Sari