Perhatian, Ini Alasan Masyarakat Belum Mendapatkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sertifikat vaksin Covid-19 sudah seharusnya sudah dimiliki oleh oleh masyarakat sebagai bukti telah melakukan vaksinasi. Umumnya, masyarakat segera mendapatkan SMS dari nomor 1199. Isi pesan singkat itu berisi tentang link atau tautan untuk mengunduh sertifikat vaksin dan nama lengkap peserta dan NIK. Namun, apabila tidak mendapatkan SMS sertifikat vaksin, masyarakat bisa mengakses situs aplikasi PeduliLindungi.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi memang telah menyatakan bahwa terdapat sejumlah alasan sebagian masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis kedua tidak mendapatkan SMS berisi link sertifikat vaksin.

Dedy menilai bahwa ada potensi bahwa data nomor ponsel masyarakat masih kosong sehingga SMS tidak bisa dikirimkan. Selain itu, kemungkinan lainnya adalah ada ketidaksesuian nomor ponsel yang ditulis saat pendaftaran.

“Data nomor HP kosong atau tidak sesuai dengan yang digunakan saat mendaftar di PeduliLindungi.id,” kata Dedy.

Maka, Dedy menyarankan supaya masyarakat yang tidak mendapatkan SMS berisi sertifikat vaksin sesaat setelah disuntik vaksin agar mengecek ulang nomor HP-nya melalui sistem PeduliLindungi.id. Terdapat tata cara pendaftaran untuk melakukan download sertifikat vaksin apabila tidak mendapatkan SMS.

Pertama, dengan membuka laman PeduliLindungi.id atau mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Kedua, yaitu login atau register dan membuat akun PeduliLindungi. Ketiga, yaitu mengisi data yang diperlukan seperti nama lengkap, nomor NIK, nomor HP. Keempat, memasukkan kode OTP yang telah dikirimkan melalui e-mail. Langkah terakhir yaitu dengan memilih menu Profil di kanan atas, pilih Sertifikat Vaksin dan sertifikat vaksin Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini