Perempuan Jangan Kebanyakan Ngopi Deh, Bahaya!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kopi adalah minuman untuk semua kalangan, termasuk perempuan, apapun profesinya. Terutama, perempuan pekerja kerap mengkonsumsi kopi untuk mendapat manfaat kafein yang bisa menyuntik energi dalam menunjang aktivitas harian.

Tapi, benarkah kopi aman untuk perempuan?

Mengutip boldsky.com, sebenarnya kopi aman saja untuk siapapun, termasuk perempuan. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, efek samping terhadap perempuan biasanya lebih buruk dibanding pria. Berikut bahaya mengkonsumsi kopi berlebihan bagi perempuan:

1. Masalah Kejiwaan

Konsumsi kopi berlebih bagi wanita bisa memicu masalah kejiwaan seperti mudah cemas dan panik. Selain itu, wanita jadi tidak konsentrasi, bingung hingga masalah psikis yang jauh lebih serius.

2. Overdosis

Jangan mengira obat-obatan kimia saja yang bisa menimbulkan overdosis, kopi pun bisa, terutama pada wanita. Kandungan kafein pada kopi ada batasannya untuk dikonsumsi. Jika berlebihan, akan muncul gejala overdosis seperti insomnia, mual, muntah, bahkan hipertensi hingga masalah jantung.

3. Tulang Keropos

Khusus wanita yang telah mengalami masa menopause, konsumsi kopi berlebihan akan mengurangi kepadatan tulang hingga menjadi keropos. Kafein yang dikonsumsi terlalu banyak perlahan-lahan akan mengikis mineral tulang, hingga menjadi rapuh.

4. Sakit Payudara

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan American Medical Association’s Council on Scientific Affairs, kebanyakan konsumsi kafein akan menimbulkan rasa nyeri dan penyakit payudara fibrocystic. (Ryan)

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini