Perdana Main Series, Luna Maya Berperan Sebagai Seorang Ibu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Luna Maya kembali pamerkan kemampuannya dalam dunia akting. Namun, kali ini dirinya berkecimpung dalam projek series bertajuk ‘Suka Duka Berduka’.

Dalam series tersebut Luna Maya berperan sebagai istri dari Tora Sudiro dan berperan sebagai seorang ibu dari satu anak.

Melihat hal itu, Luna Maya mengaku sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam melakoni perannya sebagai seorang ibu.

Ia menjelaskan bahwa dirinya juga pernah melakoni peran sebagai seorang Ibu, hanya saja perbedaannya terletak pada usia anaknya.

“Gimana ya, kan dulu pernah ya main sebelumnya, kalo dulu kan anaknya kecil, sekarang anaknya segede ini,” ujarnya.

“Tantangannya hampir gak ada sih, karena di lokasi semuanya tuh asik semua, kompak semua, jadi beneran kayak keluarga,” pungkasnya.

Series bertajuk ‘Suka Duka Berduka’ sendiri pun bergenre drama komedi tentang sebuah keluarga.

Menceritakan tentang rentetan kejutan soal warisan serta konflik lainnya dalam keluarga Rauf Affan setelah kepergiannya akibat menyantap sate kambing, durian, dan bir dingin secara berturut-turut.

Rauf Affan, kepala keluarga Affan yang terpandang dan terkenal baik, ditemukan oleh Lilis, istri mudanya, telah meninggal dunia karena serangan jantung.

Rentetan kejutan soal warisan dan konflik lainnya antara para anak, mantu, dan sang ibu tiri muda pun mulai terungkap.

Konflik tersebut berujung pada serangkaian peristiwa yang mendebarkan, mengharukan, hingga yang mengundang gelak tawa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini