Percaya dengan Santet? 5 Tanaman ini Bisa Jadi Penangkal

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Meski sudah modern, namun masih ada juga sejumlah orang yang bersekutu dengan jin untuk tujuan tertentu. Salah satu tujuannya adalah untuk mencelakai orang, banyak cara yang dilakukan para penyihir untuk mencelakai korbannya, bisa melalui santet, pelet dan gendam.

Apa kamu percaya dengan adanya santet? Santet masih menjadi misteri, karena tidak dapat dirunut dengan akal. Bisa dikatakan bahwa santet bekerja dengan bantuan jin jahat yang mengirimkan serangan gaib pada korbannya. Tapi, santet bukan berarti tak punya penangkal.

Berikut beberapa tanaman yang dipercaya bisa menjadi penangkal serangan gaib atau santet!

1. Bambu Kuning

Konon orang tua zaman dulu mempercayai bahwa bambu kuning bisa digunakan sebagai pagar gaib. Pagar gaib yang dimaksud adalah hal-hal mistis, untuk menghindari serangan gaib seperti pelet atau santet. Bahkan sering dijadikan kursi atau pagar rumah, agar pemilik rumah terhindar dari gangguan gaib. Selain itu, bambu kuning juga dipercaya sebagai penetral energi negatif.

2. Pinang Merah

Sejumlah orang diberbagai daerah di Indonesia mempercayai, bahwa tanaman ini bisa digunakan sebagai penangkal energi jahat yang dikirim melalui santet. Pinang merah merupakan jenis palem hias yang memiliki kelopak berwarna merah. Sebagai penangkal hal gaib, tanaman ini biasa diletakkan di depan rumah.

3. Tanaman Kaktus

Biasanya tanaman ini hidup di daerah kering, dan tidak membutuhkan perawatan yang ribet. Tanpa harus menyiramnya setiap hari, tanaman ini bisa menyimpan cadangan air untuk dirinya. Kaktus dipercaya bisa menjadi penangkal santet. Biasanya orang yang percaya, meletakkan tanaman kaktus di depan rumah sebagai penangkal.

4. Kenanga

Biasanya orang menanam pohon kenanga di halaman rumah, dengan aroma wanginya bisa menjadi pengharum lingkungan sekitar. Sejumlah orang bahkan percaya, jika tanaman tesebut dapat menangkal energi negatif dan santet yang datang ke rumah.

5. Kemuning Jawa

Tumbuhan tropis yang berbunga setiap tahunnya ini dapat tumbuh mencapai tujuh meter. Dengan bunga berwarna putih seperti melati, orang biasa menggunakan tanaman ini sebagai obat bisul, rematik, dan lain-lain. Selain berkhasiat sebagai obat, Kemuning Jawa juga dipercaya dapat menangkal pengaruh santet. Caranya dengan meletakkannya di depan rumah atau teras. (Hastina/RyV)

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini