MINEWS, JAKARTA – Sebuah pencapaian yang luar biasa dialami oleh PT MRT Jakarta. Meski baru beroperasi selama 9 bulan, PT MRT Jakarta mencatatkan neraca keuangan yang cukup positif.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama MRT Jakarta, WIlliam Sabandar. Ia mengatakan, dalam pengoperasian MRT sepanjang 9 bulan ini, pihaknya mengeluarkan dana operasional sebesar Rp 940 miliar. Namun, dari situ, MRT sukses menghimpun laba sekitar Rp 60-70 miliar.
“Ini angka sementara, (soalnya) laporan keuangan baru awal tahun dan diaudit (Maret 2020),” ujarnya, Rabu 27 November 2019.
Atas pencapain ini, William mengatakan, pihaknya berencana mencatatkan sahamnya di BEI lewat skema initial public offering (IPO) pada 2022.
“Kalau selama 3 tahun berturut-turut keuangan kami seperti ini, kami bisa IPO. Kami ingin governance bagus, maka publik harus kontrol. Sekarang saja laporan keuangan kami taruh di website, tidak ditutup-tutupi, sehingga ada budaya akuntabel,” katanya.
Dalam proyeksi William, PT MRT Jakarta menargetkan laba Rp 200-250 miliar di tahun 2020 dan Rp 300-350 miliar di tahun 2021. Apabila kenaikan itu tercapai selama tiga tahun berturut-turut, William percaya kalau PT MRT Jakarta telah memenuhi semua syarat untuk melakukan IPO.