MATA INDONESIA, JAKARTA – Penurunan daya ingat menjadi sebuah fenomena yang lumrah terjadi jika seseorang memasuki usia lanjut. Meski demikian, kondisi ini tidak bisa disamakan dengan gejala Alzheimer yang umumnya dialami oleh lansia. Pasalnya, penurunan daya ingat tidak hanya terjadi pada orang yang berusia 60 tahun ke atas.
Mengutip dari LiveStrong, Kepala Psikiatri di pusat Medis Universitas Hackensack di New Jersey dan Penulis The Memory Bible, Gary Small menegaskan bahwa pada usia 20-an penurunan daya ingat bisa terjadi sedikit demi sedikit. Adapun terdapat 5 penyebab daya ingat semakin menurun seirng dengan bertambahnya usia.
Pertama, yakni perubahan volume otak yang terjadi pada setiap dekade kehidupan. Ahli saraf dan direktur medis NeuroGrow Brain Fitness Center Mclean, Virgian Majid Fotuhi juga menegaskan hal yang sama.
“Ini terjadi karena menyusutnya hippocampus Anda, bagian otak yang tugasnya menyimpan ingatan,” kata Virgian.
Kedua yaitu adanya pengaruh tekanan darah tinggi, yang memicu risiko demensia saat memasuki usia senja. Apabila hipertensi tidak mendapatkan pengobatan maka bisa menyumbat arteri di mana-mana sehingga bisa mempengaruhi kemampuan otak, termasuk daya ingat.
Ketiga, penelitian yang dipublikasikan di The Hearing Journal memperlihatkan bahwa terdapat gangguan pendengaran dan demensia. Apabila, Anda merasakan ada masalah pada telinga sebaiknya bisa memeriksakan diri ke dokter agar kondisinya tidak semakin buruk.
Keempat, yaitu dipengaruhi adanya penurunan hormon estrogen yang umumnya dialami oleh seseorang yang memasuki usia menopause. Meski saat hormon kembali teratur, daya ingat bisa berangsur membaik.
Kelima, mengutip dari Helpguide, depresi juga tidak jarang dinilai mirip dengan kehilangan ingatan. Contohnya seperti kesulitan berkonsentrasi bahkan mengingat sesuatu.