Pangeran Harry Dapat Kerja di Perusahaan Kesehatan Mental

Baca Juga

MATA INDONESIA, SAN FRANSISCOPangeran Harry mendapat pekerjaan baru di perusahaan pelatihan dan kesehatan mental, BetterUp.

Di sana, Harry menjabat sebagai chief impact officer. BetterUp adalah perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat.

Sebagai bagian dari perannya, Harry akan mengadvokasi secara terbuka topik yang berkaitan dengan kesehatan mental dan juga akan terlibat dalam inisiatif termasuk keputusan strategi produk dan kontribusi amal.

“Saya bermaksud membantu menciptakan pengaruh dalam kehidupan orang-orang. Pelatihan proaktif memberikan kemungkinan tak terbatas untuk pengembangan pribadi, peningkatan kesadaran, dan kehidupan yang lebih baik secara keseluruhan,” ujar Harry, dikutip dari Independent, Rabu 24 Maret 2021.

Harry sering berbicara beberapa kali tentang perjuangan dirinya saat mengetahui kematian mendadak ibunya, Putri Diana, ketika dia berusia 12 tahun. Pangeran berusia 36 tahun itu mengaku mencari bantuan profesional setelah menghabiskan hampir dua dekade tidak memikirkan tentang kematian ibunya.

Harry kembali bicara soal kematian Putri Diana dalam kata pengantar sebuah buku, ‘Hospital by the Hill’, yang ditujukan untuk anak-anak petugas kesehatan yang meninggal selama pandemi Covid-19.

Beberapa waktu lalu, Harry dan istrinya, Meghan Markle, melakukan wawancara dengan Oprah Winfrey yang mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga Kerajaan. Di sana, salah satu topik yang dibahas adalah masalah kesehatan mental selama tinggal di istana Buckingham.

Selain itu, Meghan merasa tertekan dengan kehidupan di istana dan sempat muncul keinginan bunuh diri. Meghan juga mengklaim mendapat perlakuan rasial. Menurut dia, pihak istana menolak memberikan gelar kepada putra pertamanya, Archie Harrison Mountbatten-Windsor dikarenakan alasan kulit yang gelap. Meghan adalah wanita berdarah Afrika-Amerika.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini