Pandemi, Biaya Penyelenggaraan Grammy Awards Meroket

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Panitia harus merogoh kocek sangat dalam untuk menyelenggarakan Grammy Awards ke-63 di tengah pandemi Covid-19. Biaya disebut mencapai 2,5 juta Dolar AS (63 miliar Rupiah).

Ajang Grammy Awards usai digelar di Staples Center, Los Angeles, Minggu 14 Maret 2021 malam waktu setempat. Di tengah pandemi Covid-19, ajang bergengsi insan musik itu digelar tanpa penonton.

Dengan tidak adanya penonton, otomatis pemasukan dari penjualan tiket tidak ada. Sedangkan, panitia, Recording Academy, harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pemeriksaan Covid-19 atau semacam tes PCR kepada seluruh pihak terlibat.

CEO Recording Academy, Harvey Mason Jr mengatakan, biaya penyelenggaraan Grammy Awards 2021 membutuhkan biaya lebih besar dari sebelum-sebelumnya.

“Ya ampun, biayanya jauh lebih tinggi dari biasanya. Saya tak tahu berapa angka pastinya, tapi untuk protokol Covid-19 saja sudah menghabiskan jutan dan jutaan Dolar AS dan ada hal lain yang berperan, kami mencoba menyediakan lebih banyak ruang dan jarak untuk pertunjukan. Saat saya menyebut protokol Covid-19, tentu saja maksudnya tes,” ujarnya, dikutip dari Variety, Senin 15 Maret 2021.

“Mengubah tanggal dari 31 Januari ke 14 Maret karena masifnya kasus Covid di California Selatan, juga membutuhkan biaya yang mahal. Tapi kami merasa hal ini penting dilakukan karena kami tak mau membahayakan kesehatan semua orang demi acara televisi,” katanya.

Harvey memang tidak menyebut nominal pasti biaya yang dihabiskan untuk menggelar Grammy Awards 2021. Tapi, menurut salah satu pengusaha yang tahu banyak soal penyelenggaraan acara seperti Grammy, menaksir biaya yang dikeluarkan untuk acara musim kecil sekitar 1,5 juta Dolar AS untuk tes Covid.

Jika melihat besarnya acara Grammy Awards, penyelenggara diperkirakan menghabiskan dana 2,5 juta Dolar AS atau sekitar 36 miliar Rupiah untuk tes Covid-19. Selain itu, ada beberapa artis yang meminta tes tambahan setibanya di lokasi acara yang menghabiskan sekitar 500 ribu Dolar AS lagi atau sekitar (7,19 miliar Rupiah).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini