Niat Hati Ingin Seksi, Influencer Asal Cina Meninggal Dunia Usai Operasi Payudara

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Perempuan cantik asal Cina meninggal dunia karena mengalami gagal organ usai menjalani tiga operasi kecantikan dalam sehari, yakni dua kali sedot lemak dan operasi payudara.

Xiaoran merupakan influencer dan memiliki lebih dari 130 ribu pengikut di jejaring sosial, Sina Weibo. Kabar mengenai kematiannya membuat heboh media sosial di Negeri Tirai Bambu dan menjadi trending topic.

Klinik kecantikan tempat influencer berusia 33 tahun itu menjalani dua prosedur sedot lemak dan operasi payudara di Provinsi Zhejiang dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas kematiannya.

Menurut media lokal, klinik tersebut mengakui adanya kesalahan prosedur selama melakukan operasi dengan menunda perawatan. Akibatnya, klinik kecantikan itu ditutup oleh pihak berwenang.

Sementara itu, keluarga Xiaoran menuntut klinik tersebut ganti rugi sebesar 920 ribu Yen atau sekitar 2 miliar Rupiah, seperti diberitakan The Sun.

Xiaoran mengunjungi klinik tersebut pada Mei dan saat itu ia disarankan untuk menjalani tiga operasi, yakni sedot lemak lengan atas, sedot lemak pinggang dan perut, serta operasi pembesaran payudara.

Ia kemudian dilaporkan menjalani ketiga operasi pada hari yang sama dengan menghabiskan lebih dari lima jam di meja operasi. Dua hari berselang, Xiaoran mengalami rasa sakit dan sesak napas, sehingga membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Pada hari yang sama, Xiaoran menderita kegagalan beberapa organ dan dirawat di perawatan intensif. Selama dua bulan, Xiaoran berada dalam kondisi kritis hingga akhirnya meninggal dunia karena mengalami gagal organ pada 13 Juli.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini