Ngaku Pengecut, Lee Je Hoon Pernah Bilang Gini ke Gebetan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktor ganteng asal Korea Selatan Lee Je Hoon hadir sebagai bintang tamu variety show “Running Man” episode 526. Di acara tersebut Lee je Hoon buka-bukaan soal kehidupan cintanya di masa lalu.

Pada episode yang tayang pada Minggu 25 Oktober, para member dan tamu memainkan permainan di mana mereka harus menebak dengan benar sebuah hasil survei. Survei itu berkaitan terkait kencan terhadap pria berusia dua puluhan dan tiga puluhan.

Mereka akan diberikan serangkaian jawaban pilihan ganda untuk pertanyaan yang berhubungan dengan percintaan. Kemudian, setiap tim memilih jawaban yang menurut mereka paling banyak dipilih pria.

Salah satu pertanyaan survei meminta pria untuk memilih perilaku yang mereka anggap pengecut saat berkencan. Namun, sebelum mereka mendengar opsi pilihan ganda, Yoo Jae Suk menanyakan hal itu kepada Lee Je Hoon.

Aktor film “Time to Hunt” itu menjawab, “Dalam kasus saya, ada seseorang yang sangat saya sukai, tetapi saya memberi tahu mereka, ‘Saya tidak menyukaimu.’”

“Apakah kamu bermain dengan susah payah? (jual mahal),” tanya Ji Suk Jin.

Lee Je Hoon menjelaskan, “Ya. Saya sangat menyukai mereka, tetapi mereka tidak akan menunjukkan kepada saya bagaimana perasaan mereka terhadap saya. Karena harga diri saya sebagai seorang pria, saya [berbohong dan] berkata, ‘Saya tidak menyukaimu.’”

Yoo Jae Suk kemudian mendesak Lee Kwang Soo untuk berbagi pengalamannya sendiri, dan Lee Kwang Soo menjawab, “Memberi tahu seseorang saat putus, ‘Kembalikan semua hadiah yang kuberikan padamu.'”

Ji Suk Jin berseru kaget, “Kamu melakukan itu?” sementara Kim Jong Kook bertanya dengan heran, “Mengapa Kamu meminta mereka untuk mengembalikannya?”.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini