Meski Dijuluki ‘Tuan Muda Andara’, Rafathar Tetap Pilih Bawa Bekal ke Sekolah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Segala hal tentang Rafathar berhasil selalu berhasil menarik perhatian netizen.

Seperti baru-baru ini, pernyataan yang dilontarkan Nagita Slavina tentang Rafathar membuat netizen kagum.

Pasalnya, meski dijuluki sebagai ‘Tuan Muda Andara’ yang dapat dengan bebas membeli apapun yang dia mau, Rafathar justru malah memilih membawa bekal ke sekolah.

“Gimana Aa mau uang jajan gak? Terus dia bilang gak mau, aa mau bawa bekal aja dari rumah,” ucap Nagita.

Kendati demikian, Nagita tetap membawakan uang jajan untuk anak sulungnya karena takut sang anak ingin membeli sesuatu ketika melihat teman-temannya.

“Tapi ya just in case aku bawain takutnya misalkan temennya pada jajan dia kepengen,” sambung Nagita.

Hal itu lantas menjadi perbincangan netizen. Dilansir dari akun @insta_julid, netizen meramaikan kolomkomentar menilai bahwa Rafathar lebih memilih bawa bekal karena bekal makanan dari rumah lebih mahal dan bergizi dari jajanan di sekolah.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Insta Julid (@insta_julid)

“Padahal papeda, cilor, maklor tuh enak banget,” tulis netizen.

“Ya krna Rafathar belum tau nikmatnya cilok, cimol, cilor, dll, wajar dia lebih suka bekel dr rumah. Kalo anak sultan kan ga mau jajan sembarangan, beda kaya aku dulu sukanya jajanan abang-abang hehee,” sambung netizen.

“Mungkin bekalnya lebih mahal dan bergizi jadi ya maulah…coba nasi sama telor ceplok sama kecap mau kagak,” tutup netizen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini