Mengunjungi Daerah Keberadaan Ikan Pelangi di Papua Barat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Hampir semua wilayah di Indonesia memiliki daerah wisata yang dapat memanjakan mata para pengunjungnya, Salah satunya pulau Ugar di Fakfak, Papua Barat yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Fakfak menjadi kampung wisata.

Pulau Ugar merupakan sebuah pulau kecil di Teluk Berau, Fakfak, Papua Barat. Untuk sampai di sana, wisatawan mesti naik perahu motor sekitar 30 menit dari Pelabuhan Kokas.

Pulau Ugar memiliki kawasan perairan dan daratan yang indah. Pantainya berpasir putih dengan pohon kelapa di tepian. Bagian tengah pulau berupa perbukitan hutan hujan tropis yang menjadi habitat fauna endemik, yaitu burung cenderawasih, kupu-kupu sayap bidadari, kuskus, burung maleo, dan burung rangkong.

Namun, ada hal menarik disana adalah, keberadaan gua vertikal yang sangat luas dengan pesona stalagtit dan stalagmit yang indah. Gua ini memiliki kolam air tawar yang jernih. Airnya berasal dari kumpulan tetesan air dari stalagtit.

Uniknya, di dalam kolam air tawar tersebut terdapat ikan endemik berukuran sekitar 5 sentimeter. “Itu sejenis ikan pelangi berwarna putih,” kata peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto.

Tak hanya itu, banyaknya pulau-pulau kecil disekitar Ugar yang memiliki jejak arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst.

Mayoritas penduduk Pulau Ugar beragama Islam. Permukiman berbentuk memanjang di jalan kampung dengan ikon masjid berkubah. Penduduk Pulau Ugar berprofesi sebagai nelayan.

Wisatawan yang datang ke Pulau Ugar dapat menyelam di air dangkal atau snorkeling, melihat situs lukisan prasejarah, atau trekking di hutan menyaksikan burung cenderawasih. Kuliner yang lezat adalah ikan bakar dari ikan segar yang baru ditangkap oleh nelayan, dan minum air kelapa muda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini