MATA INDONESIA, JAKARTA – Wabah cacar monyet terus menyebar, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai darurat global beberapa waktu lalu. Untuk mengatasinya, diproduksi vaksin bernama Imvanex.
Vaksin ini bahkan telah mengantongi izin dari Komisi Eropa, seperti yang direkomendasikan pekan lalu oleh European Medicines Agency (EMA). Vaksin ini disebut-sebut mampu menanggulangi penyakit cacar monyet dengan baik.
Vaksin Imvanex adalah satu-satunya vaksin yang telah mendapatkan persetujuan untuk pencegahan penyakit cacar monyet di Amerika Serikat dan Kanada. Namun sejauh ini, Uni Eropa hanya menyetujuinya untuk mengobati cacar.
Meski begitu, perusahaan telah memasok vaksin ke beberapa negara Uni Eropa selama wabah cacar monyet saat ini untuk penggunaan off-label. Persetujuan tersebut berlaku di semua Negara Anggota Uni Eropa serta di Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.
European Health Emergency Preparedness and Response Authority (HERA) sejauh ini telah mengamankan lebih dari 160.000 dosis vaksin generasi ketiga Bavarian Nordic. Vaksin ini didistribusikan berdasarkan tingkat kasus yang diamati di negara-negara anggota, selain Norwegia dan Islandia.
Dosis vaksin yang akan dialokasikan juga telah disesuaikan dengan populasi masing-masing negara, seperti yang dilakukan selama masa tanggap darurat COVID-19. Namun vaksin tidak akan digunakan untuk vaksinasi massal, tetapi akan tersedia untuk kelompok berisiko tertentu.
Sebanyak 6 negara Uni Eropa telah menerima vaksin, dengan total sekitar 25.000 yang sudah didistribusikan. Spanyol menerima 5.300, Jerman lebih dari 5.000, Belgia 3.400, Swedia 2.700, Irlandia 1.400, dan Italia lebih dari 1.000. Pendistribusian vaksin saat ini pun masih terus berlangsung.
Imvanex adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi terhadap cacar pada orang dewasa. Vaksin ini berisi bentuk virus vaccinia yang telah dilemahkan dan disebut ‘virus vaccinia yang dimodifikasi Ankara’, dan ia terkait dengan virus cacar.
Cacar secara resmi dinyatakan berhasil diberantas pada tahun 1980, dengan kasus penyakit terakhir yang diketahui terjadi pada tahun 1977. Vaksin ini akan digunakan bila dianggap perlu untuk melindungi terhadap cacar sesuai dengan rekomendasi resmi.
Imvanex juga dapat digunakan untuk melindungi orang dewasa dari cacar monyet dan penyakit yang disebabkan oleh virus vaccinia. Vaksin Imvanex diberikan dengan cara yang sama seperti kebanyakan vaksin lain, yaitu melalui suntikan di bagian lengan atas.
Vaksin bekerja dengan mempersiapkan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap suatu penyakit. Ketika seseorang diberikan vaksin, sistem kekebalan mengenali virus dalam vaksin sebagai zat asing dan membuat antibodi untuk melawannya.
Ketika orang tersebut bersentuhan lagi dengan virus serupa, antibodi ini bersama dengan komponen lain dari sistem kekebalan akan dapat membunuh virus dan membantu melindungi dari penyakit.
Imvanex mempersiapkan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap infeksi virus variola (cacar), monkeypox atau cacar monyet, dan vaccinia. Ia berisi bentuk lemah dari virus vaccinia tetapi tidak menyebabkan penyakit pada manusia dan tidak dapat bereproduksi dalam sel manusia.
Karena kesamaan antara virus di Imvanex dan virus-virus ini, antibodi yang dihasilkan diharapkan dapat melindungi terhadap cacar monyet, smallpox, dan vaccinia.
Imvanex diberikan melalui suntikan di bawah kulit, di lengan atas. Orang yang belum pernah divaksinasi cacar, cacar monyet, atau penyakit yang disebabkan oleh virus vaccinia harus menerima dua dosis 0,5 ml. Mereka juga akan menerima dosis kedua setidaknya 28 hari setelah yang pertama.