Mengenal Tradisi Unik Perayaan Natal di Seluruh Dunia

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Setiap tahun, seluruh umat kristiani merayakan Natal. Perayaan ini dilakukan dengan berbagai tradisi dan cara. Mulai dari tradisi unik sembunyikan pawai tengkorak kuda, hingga festival lampion untuk memperindah suasana Natal.

Berikut berbagai perayaan Natal di berbagai negara

  • Festival Lampion Raksasa (Ligligan Parul Sampernandu)  – Filipina Festival Lampion Raksasa diadakan setiap tahun sebelum malam natal di kota San Fernando, Filipina. Dalam festival ini, semua orang berusaha membangun lentera yang paling rumit. Awalnya, lampion ini dibuat dengan sederhana berdiameter sekitar setengah meter. Lampion ini terbuat dari papel de hapon atau kertas origami Jepang yang dinyalakan dengan lilin. Saat ini, lampion dibuat dengan berbagai bahan dan berukuran sekitar enam meter. Lampion ini juga diterangi oleh lampu listrik yang berkilau dalam kaleidoskop pola.
  • Krampus – Austria. Di Austria, para pria muda merayakan hari Natal dengan menakuti dan menghukum anak-anak dengan berdandan mirip makhluk iblis seperti binatang. Para pria muda ini menakuti anak-anak dengan rantai dan lonceng yang berderak. Mereka menangkap anak-anak paling nakal dan membawanya ke dalam karung. Tradisi ini berawal dari uskup St Nicholas. Nicholas memberi penghargaan kepada anak laki-laki dan perempuan kecil yang manis.
  • Gavle Goat – Swedia.  Kambing Yule setinggi 13 meter telah dibangun di tengah Gavle’s Castle Square sejak 1966. Kambing Yule ini dibangun untuk Minggu Pertama Adven dan telah menjadi tradisi. Tradisi ini dilakukan dengan membakar Kambing Yule. Sejak 1966, Kambing Yule berhasil dibakar sebanyak 29 kali.
  • Saint Nicholas Day – Jerman. St Nicholas, seorang uskup populer yang berasal dari Myra. Ia disebut sebagai Bapak Natal atau Santo Nikolas. Nicholas selalu bepergian dengan keledai di tengah malam pada 6 Desember. Ia meninggalkan camilan kecil seperti koin, cokelat, jeruk dan mainan kepada anak-anak di seluruh Jerman, khususnya wilayah Bavaria. Nicholas mengunjungi anak-anak di sekolah dan rumah untuk membagikan permen atau hadiah kecil. Sebagai imbalannya, anak-anak harus membacakan puisi, menyanyikan lagu dan menggambar.
  • Kentucky Fried Christmas Dinner – Jepang. Di Jepang, Hari Natal dirayakan dengan pesta Kentucky Fried Chicken Kolonel Sanders . Perayaan ini memperlihatkan menu ayam goreng yang bertema Natal hingga pesta burung panggang premium. Menu perayaan ini diiklankan di situs web KFC Jepang.
  • Norway – Norwegia. Di Norwegia, perayaan Natal dilakukan dengan menyembunyikan sapu mereka. Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad lalu. Masyarakat Norwegia percaya, penyihir dan roh jahat keluar pada malam Natal mencari sapu untuk ditunggangi.
  • Venezuela – Amerika Selatan. Setiap malam, penduduk kota Venezuela pergi ke gereja dengan sepatu roda. Tradisi ini membuat jalan-jalan di seluruh kota ditutup untuk mobil. Hal ini membuat orang-orang dapat meluncur ke gereja dengan aman sebelum pulang untuk makan malam Natal Tamale. Makanan ini terbuat dari adonan tepung jagung dan diisi dengan daging, lalu dikukus.
  • Day of The Little Candles – Kolombia. Little Candles Day menandai dimulainya musim Natal di seluruh Kolombia. Hal ini dilakukan untuk menghormati perawan Maria. Masyarakat Kolombia menempatkan lilin dan lentera kertas di jendela, balkon serta halaman depan. Tradisi ini telah berkembang di seluruh kota.
  • Pawai Tengkorak Kuda – Wales. Di Wales, perayaan Natal dilakukan dengan ritual pawai tengkorak kuda. Orang-orang akan mengarak tengkorak kuda yang dihias dengan pita dan diletakkan pada sebuah tonggak. Pawai ini dilakukan pada jalan-jalan desa saat malam Natal. Sebuah kain putih digunakan pada bagian punggung kuda untuk menutupi orang yang membawa tengkorak kuda ini.
  • Membakar Roh Jahat – Guatemala. Di Guatemala, perayaan Natal dilakukan dengan bersih-bersih mengusir roh jahat. Debu dan kotoran di setiap rumah akan dikumpulkan dan ditumpuk pada satu tempat. Setelah itu, masyarakat Guatemala membuat patung setan dan meletakkannya di atas tumpukan debu dari seluruh desa. Kemudian saat Natal tiba, patung dan kotoran-kotoran itu dibakar.
  • Bakar Batu – Papua. Di Papua, tradisi bakar batu menjadi perayaan khas saat Natal. Tradisi ini dilakukan dengan memasak bersama menggunakan batu. Prosesnya sederhana, beragam makanan seperti daging dan sayur dikumpulkan bersama dengan kayu bakar, lalu ditutup menggunakan kumpulan batu. Kayu tersebut kemudian dibakar dan panasnya diserap oleh kumpulan batu di atasnya. Hal ini membuat makanan di dalamnya menjadi matang sempurna. Setelah matang, makanan tersebut kemudian disajikan di atas daun untuk disantap beramai-ramai.
  • Kunci Taon – Manado. Cara masyarakat merayakan Natal di Manado sedikit berbeda dengan Papua. Di Manado, orang biasa menyebutnya sebagai perayaan Kunci Taon. Masyarakat Manado melakukan perayaan natal sejak 1 Desember. Bagi mereka, sukacita Natal itu harus dirayakan sepanjang bulan. Kunci Taon sendiri dalam Bahasa Indonesia berarti pengunci tahun. Artinya, perayaan ini juga dilakukan sebagai penanda penutupan perayaan Natal dan sekaligus perayaan tutup tahun. Dalam festival Kunci Taon ini, warga Manado merayakannya dengan berpesta kostum bertema Natal dan berpawai keliling Kota Manado.
  • Wayang Kulit Kristus – Yogyakarta. Tidak hanya berbau mistis, orang Jawa khususnya warga Yogja sering menggunakan kesenian sebagai media perayaan hari raya. Salah satunya adalah kesenian wayang. Mirip dengan hari raya lainnya, perayaan Natal di Yogyakarta juga dirayakan menggunakan kesenian wayang. Ceritanya? Tentu saja tentang kelahiran Yesus Kristus.
  • Ngejot dan Penjor – Bali. Di Bali, hari raya Natal dilakukan dalam sebuah perayaan bernama Ngejot dan Penjor. Ngejot adalah tradisi memberikan bingkisan makanan menu khas Bali. Tradisi ini biasa dilakukan oleh umat Hindu Bali saat perayaan Galungan. Namun saat Natal, tradisi ini juga turut dilakukan oleh umat kristiani di Bali. Perayaan Natal di Bali juga dihiasi dengan Penjor atau sejenis janur kuning di setiap rumah mereka dan di gereja sebagai tanda perayaan natal.
  • Rabo-Rabo – Jakarta Di Kampung Tugu, umat kristiani merayakan Natal dengan sebuah tradisi bernama Rabo-Rabo. Rabo-Rabo adalah sebuah tradisi memainkan lagu Natal dengan musik keroncong, sambil berkeliling dari rumah ke rumah.
  • Marbinda – Sumatera Utara Di Sumatera Utara ada tradisi bernama Marbinda yang dilakukan saat Natal tiba. Hewan yang disembelih untuk kurban antara lain adalah sapi, kerbau atau babi. Daging hewan itu kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar. Makna dari diselenggarakannya tradisi Natal ini untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga dan merasakan suka cita menyambut hari raya Natal.
  • Meriam Bambu – Flores. Warga Flores, Nusa Tenggara Timur, memiliki sebuah tradisi unik yakni menembakkan meriam yang terbuat dari bambu. Bukan hanya anak muda saja, banyak orang tua juga ikut memeriahkan tradisi meriam bambu ini. Meriam ini menggunakan bahan-bahan yang tradisional dan aman.
  • Pesona Kemilau Toraja – Tana Toraja. Festival ini terdiri dari beberapa acara yang antara lain adalah Pasar Seni Toraja Expo, Festival Kuliner Tradisional, Festival Tenun Toraja, Pentas Seni Rakyat, dan masih banyak lagi.
  • Lonceng dan Sirine – Ambon. Salah satu kegiatan hari besar Natal yang selalu dilakukan setiap tahun di Ambon adalah membunyikan lonceng gereja dan sirine. Keduanya dibunyikan secara serempak pada malam Natal.
  • Van Vare – Larantuka. Di Larantuka, Flores Timur, ada sebuah pertunjukan musik dari orkestra serta paduan suara dari Keuskupan Larantuka yang disebut dengan Van Vare. Tradisi ini dilakukan sebagai sebuah bentuk membangunkan orang-orang dari kebiasaan melakukan dosa. Mereka diingatkan melalui musik, lagu, serta syair, agar kembali ke jalan yang benar dan kembali suci di hari Natal.

Reporter : Ade Amalia Choerunisa/Afif Ardiansyah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini