MATAINDONESIA, JAKARTA – Ada beragam cara untuk merayakan Hari Natal. Salah satunya dengan memajang pohon natal. Pohon natal adalah pohon cemara yang dihias oleh berbagai macam pernak-pernik.
Dilansir dari laman Michigan State University, pohon cemara yang hijau selalu digunakan untuk merayakan festival musim dingin selama ribuan tahun, jauh sebelum kedatangan agama Kristen. Orang-orang Eropa menggunakan ranting-ranting untuk menghiasi rumah mereka. Orang Romawi juga mendekorasi rumah mereka dengan pohon cemara untuk Tahun Baru. Mereka memaknai cemara sebagai tanda kehidupan abadi dengan Tuhan.
Pohon cemara pertama kali digunakan sebagai pohon Natal sekitar 1.000 tahun yang lalu di Eropa Utara. Orang-orang di Eropa Utara juga menanam pepohonan dalam kotak di dalam rumah mereka saat musim dingin. Orang pertama yang membawa pohon Natal ke rumah adalah Martin Luther.
Pada awalnya, pohon cemara tidak ada hubungannya dengan Natal. Dilansir dari Hngnews, Martin Luther tengah berjalan-jalan pada suatu malam di hutan Jerman. Dia terkesan melihat keindahan gemerlap jutaan bintang di angkasa yang sinarnya menembus cabang-cabang pohon cemara di hutan.
Kemudian, Martin Luther menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawanya pulang pada keluarganya di rumah. Dia memasang lilin-lilin pada tiap cabang pohon cemara tersebut. Sejak itu, pohon cemara tenar sebagai hiasan di Jerman.
Pada abad ke 16, sekitar tahun 1510, penduduk Jerman menyebar ke luar negeri hingga Amerika Serikat. Sejak itulah, tradisi pemasangan pohon Natal di sejumlah negara dimulai. Pohon cemara ini diyakini melambangkan hidup kekal berdasarkan sifat pohon tersebut yang pada umumnya selalu berdiri tegak dan hijau saat musim salju dibanding pohon lainnya yang rontok.
Selanjutnya, asal usul pohon natal juga berasal dari biarawan bernama St Bonifasius. Kala itu, Bonifasus melihat orang Jerman sedang menyembah pohon oak. Bonifasius lalu menebang pohon tersebut. Orang-orang itu takjub melihat kemunculan pohon cemara kecil setelah pohon oak ditebang. Dia mengatakan, pohon cemara merupakan pohon kehidupan dan mewakili kehidupan Kristus.
Bagi orang Kristen, Pohon Natal adalah simbol harapan yang selalu dipajang untuk menyambut kelahiran Yesus.
Dilansir dari ABC.net.au, bangsa Romawi awalnya menggunakan pepohonan untuk menghiasi kuil-kuil mereka di festival Saturnalia, sementara orang Mesir kuno menggunakan pohon palem hijau sebagai bagian dari pemujaan mereka terhadap Dewa Ra.
Pohon kerap digunakan sebagai media penghormatan bagi dewa atau roh yang mereka percayai dalam festival pagan. Gagasan membawa pohon cemara ke dalam rumah melambangkan kesuburan dan kehidupan baru dalam kegelapan musim dingin. Gagasan ini akhirnya berevolusi menjadi pohon Natal. Pohon cemara hijau menjadi simbol agama Kristen. Saat ini, pohon Natal ada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Tradisi mendekorasi pohon dianut oleh jutaan orang di seluruh dunia dari berbagai kepercayaan dan budaya.
Reporter : Ade Amalia Choerunisa