Memahami Kondisi Papua dari Kacamata Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Papua dengan segala keanekaragaman budaya dan kekayaan hayati yang melimpah tentu menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Namun di sisi lain, kondisi Papua kerap dibenturkan dengan beragam konflik kepentingan yang pada akhirnya mendatangkan nestapa bagi masyarakat.

Yang teranyar adalah kasus rasisme George Floyd yang terjadi di AS, malah dikaitkan secara paksa dengan isu separatisme di Papua. Padahal dua hal tersebut memiliki akar dan pangkal masalah yang berbeda.

Pasangan artis Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen pun turut prihatin atas hal tersebut.

“Kenapa (kasus Floyd) harus disangkut-sangkutkan (dengan kondisi Papua), saya tidak paham. Karena kalau masalah ketidakadilan pasti semua orang (pernah) merasakan hal seperti itu. Tidak hanya yang berkulit putih, hitam ataupun kuning,” ujarnya kala berkunjung ke kantor Mata Indonesia, Kamis 18 Juni 2020.

Ari juga mengkritisi ulah sejumlah pihak yang cuma menaruh kepedulian terhadap Papua untuk kepentingan tertentu. Namun mereka tidak pernah memikirkan kalau tindakan mereka malah membuat masyarakat di sana semakin menderita dan tertekan.

“Kenapa baru sekarang digembar-gemborkan lagi? Jangan karena masalah di Amerika terus dikaitkan dengan Papua, coba tidak di Amerika apakah kita peduli dengan saudara-saudara kita di Papua? Jadi kalau kita peduli, mari kita peduli betul, jangan tunggu ada kejadian di luar negeri baru kita peduli” katanya.

Nia lantas menambahkan bahwa kepedulian terhadap Papua harus dilakukan dengan tulus. “Pedulinya harus dengan hati. Jangan hanya koar-koar di media sosial, marah-marah, maki-maki, tapi dia sendiri tidak pernah datang ke Papua dan tau keadaan sebenarnya di sana,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar kepedulian terhadap Papua alangkah baiknya ditunjukkan dengan perbuatan nyata yang memiliki imbas secara langsung bagi kondisi masyarakat di sana.

“Kita jangan mengangkat isu-isu ini terus dan membuat suasana menjadi panas. Jangan karena ada masalah di Amerika, terus angkat isu dan kasih panas, abis itu kasih tinggal. yang susah malah masyaraktat di sana, kan kasian,” kata Nia.

Pasangan ini memang sudah tak asing dengan wilayah Indonesia Timur, terutama Papua. Mereka pernah berkeliling wilayah Papua dan Papua Barat selama 80 hari untuk mengetahui dan mengenal lebih dekat kondisi di sana. Kegiatan itu diabadikan dalam sebuah film dokumenter bertajuk AleNia’s Journey Uncover Papua pada tahun 2014.

Tak hanya itu di tahun 2006, mereka juga sukses melahirkan dua film yang berlatarbelakang Papua yaitu Denias: Senandung di Atas Awan (2006) dan Di Timur Matahari (2012).

Bahkan dalam waktu dekat mereka akan segera melaunching film Vier Anak Papua. Kisahnya diangkat dari kisah nyata seorang legenda pasar modal Tanah Air, Vier Abdul Jamal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini