Masuki Musim Penghujan, Waspada Demam Berdarah ya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Musim hujan yang sedang melanda sebagian wilayah Indonesia, membuat kita wajib waspada terhadap berbagai macam penyakit, khususnya demam berdarah. Pasalnya, nyamuk yang menjadi penyebab penyakit ini lebih meningkat karena adanya genangan air

Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus merupakan dua nyamuk yang menyebabkan penyakit demam berdarah dan merupakan penyakit yang menular. Dikatakan penyakit menular karena nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus menggigit dan mengisap darah seseorang yang telah terinfeksi virus dengue (virus penyebab demam berdarah).

Kemudian nyamuk tersebut menggigit orang lain, sehingga orang yang tergigit nyamuk tersebut dapat terkena demam berdarah pula. Kelangsungan hidup dua nyamuk dapat bertahan lebih lama karena kelembapan udara yang terjadi di musim hujan.

Penyakit demam berdarah ini harus cepat dan tepat ditangani. Sebab apabila penyakit ini terlambat ditangani dapat mengakibatkan pendarahan hingga komplikasi yang berbahaya. Untuk itu perlu mengetahui cara mencegah penyakit ini.

Beberapa cara mencegah penyakit demam berdarah diantaranya:

Membersihkan Bak Mandi Seminggu Sekali

Membersihkan bak mandi dengan rutin dilakukan agar genangan air yang ada dalam bak mandi tidak membuat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dengan cepat. Pasalnya, telur nyamuk yang dikeluarkan betina pada dinding bak akan menjadi larva.

Larva tersebut membutuhkan waktu 8-10 hari untuk menjadi nyamuk dewasa. Untuk itu membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan demam berdarah yang paling utama. Dengan membersihkan bak mandi secara rutin, dapat memutuskan rantai penularan demam berdarah.

Menutup dan Mengubur Barang

Menutup dan mengubur barang yang dapat berpotensi menjadi tempat perkembangan nyamuk Aedes Aegypti perlu dilakukan. Barang-barang yang perlu ditutup seperti kendi dan toren air dilakukan untuk mencegah agar tidak membiarkan genangan air yang ada tidak menjadi tempat perkembangbiakkan bagi para nyamuk.

Menggunakan Obat Nyamuk

Penggunaan obat nyamuk juga diperlukan untuk mencegah gigitan nyamuk demam berdarah. Obat nyamuk bisa berupa lotion yang dipakai di tubuh maupun obat sempot ruangan. Namun apabila ingin menggunakan obat nyamuk yang berupa lotion, lihatlah lebih dahulu kandungan yang ada dalam lotion tersebut agar tak ada infeksi yang terjadi karena lotion tersebut.

Penerangan Rumah yang Cukup

Nyamuk menyukai tempat-tempat yang gelap dan lembab. Untuk itu perlunya mempunyai penerangan yang cukup untuk mencegah gigitan penyebab demam berdarah.

Gotong Royong Membersihkan Lingkungan

Gotong royong membersihkan lingkungan menjadi salah satu pencegah penyebaran Covid-19. Hal tersebut untuk membersihkan barang-barang ataupun rumput-rumput yang tidak terawatt dapat menjadi sarang tersembunyi nyamuk.

Apalagi di musim hujan ini, terkadang masih ada air hujan yang tidak terserap dan menjadi genangan di antara tumbuhan liar. Genangan sisa-sisa air hujan tersebut dapat menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk penyebab demam berdarah.

Vaksin DBD

Pada September 2016, Indonesia telah menyediakan vaksin dengue. Vaksin tersebut dapat diberikan pada anak usia 9 tahun hingga orang dewasa. Vaksin ini bukanlah vaksin agar tidak terkena gigitan nyamuk, melainkan untuk mencegah timbulanya gejala DBD yang berat.

Namun vaksin ini tidak dianjurkan bagi para individu yang belum terkena virus dengue. Untuk itu perlu adanya konsultasi ke dokter untuk mendapatkan vaksin ini.

Itulah beberapa cara untuk mencegah terjadinya demam berdarah, karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Apalagi di musim hujan saat ini perkembangbiakkan nyamuk Aedes Aegypti akan lebih banyak karena didukung oleg genangan air dan kelembapan udara yang ada.

Segeralah konsultasikan ke dokter apabila telah terjadi gejala-gejala demam berdarah untuk penanganan yang cepat dan tepat.

Reporter : Indah Suci Raudlah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini