Makan Buah Baiknya Sebelum atau Sesudah Makan?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mengkonsumsi buah-buahan sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Selain mengandung banyak vitamin, buah-buahan juga memiliki rasa yang nikmat dan segar.

Namun, mayoritas masyarakat mengkonsumsi buah-buahan sebagai pencucui mulut atau dikonsumsi sesudah makan. Sebenarnya, lebih baik konsumsi buah sebelum atau sesudah makan ya?

Mitos pun bermunculan mengatakan jika konsumsi buah lebih baik sebelum makan atau saat perut kosong. Karena nutrisi dari buah tersebut akan hilang jika dikonsumsi sebelum makan. Namun, nyatanya itu hanya mitos belaka loh!

Pada dasarnya, buah-buahan bisa dikonsumsi kapan saja, baik itu sebelum atau sesudah makan. Namun, buah yang dikonsumsi setelah makan, tidak akan tertimbun dan bisa menyebabkan masalah pencernaan. Tetapi, nutrisi yang ada didalam buah tetap akan dicerna oleh tubuh dengan baik.

Ahli gizi dan diabetes asal Amerika Serikat, Jill Weisenberg mengatakan bahwa proses fermentasi membutuhkan banyak koloni bakteri. Sementara itu, di dalam lambung dipenuhi dengan asam klorida yang akan membunuh berbagai macam bakteri.

Jill pun menambahkan bahwa sistem pencernaan manusia sudah dirancang agar mampu memproses semua jenis makanan sekaligus.

Jadi, yang sebenarnya harus diperhatikan dari mengkonsumsi buah bukanlah kapan waktunya, melainkan seberapa banyaknya.

Meski dikatakan sebagai pencuci mulut yang segar dan kaya vitamin, buah juga memiliki kandungan gula yang tinggi. Jadi hal tersebut juga perlu diperhatikan ya! (Annastasya Rizqa/RyV)

 

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini