MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama beberapa dekade, pria bernama Raymond Hekking berusaha keras meyakinkan dunia bahwa lukisan legendaris Mona Lisa yang dimilikinya adalah asli.
Hekking mendapatkan lukisan Mona Lisa dari sebuah toko antik Prancis tahun 1953. Sementara lukisan Mona Lisa yang berada di Museum Louvre di Paris, menurutnya, adalah palsu.
Saat ini rumah lelang Christie telah menjual ‘Hekking Mona Lisa’. Berharap kisah kampanyenya untuk mewujudkan mimpinya akan membantu mengimbangi fakta bahwa itu adalah salinannya.
“Ini terlihat seperti Mona Lisa tetapi kualitas eksekusinya bukan Leonardo da Vinci,” kata Direktur Internasional Lukisan Master Tua Christie, Pierre Etienne, melansir Reuters, Sabtu, 12 Juni 2021.
“Sayangnya pada saat itu mimpinya sedikit berakhir,” sambungnya.
Dalih Hekking adalah bahwa lukisan asli tidak pernah dikembalikan setelah pencurian pada awal abad ke-20, berakhir di toko di desa Magagnosc di Provence asalnya. Sementara galeri di ibukota Prancis ditipu oleh salinannya.
Banyak potongan surat kabar bersaksi tentang desakannya terhadap media dan item berita Pathe dari tahun 1960-an menunjukkan jurnalis Amerika Serikat (AS) muncul untuk memeriksa salinannya ketika Mona Lisa yang sebenarnya dipinjamkan ke Negeri Paman Sam.
Christie menambahkan, lukisan itu dibuat oleh seniman tak dikenal pada awal abad ke-17 atau sekitar 100 tahun setelah karya asli master Renaissance Italia masuk ke dalam koleksi kerajaan Francois I.
Harga lukisan Mona Lisa milik Hekking ini dibanderol di angka 200 ribu hingga 300 ribu Euro. Lelang online akan berakhir pada 18 Juni 2021.