Koar-koar Soal Kata ‘Anjay’, Lutfi Agizal Komentar Soal Iis Dahlia Pakai Bahasa Transpuan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Belakangan pemakaian kata “Anjay” menjadi perbincangan publik. Hal ini berawal dari konten Youtube Lutfi Agizal yang membahas makna kata “Anjay” dengan seorang dosen. Videonya pun menjadi viral.

Lutfi yang diketahui pacar dari Salshadilla Juwita, anak pedangdut Iis Dahlia itu, awalnya dituding menyindir Lesty Kejora dan Rizky Billar yang kini kedekatan keduanya terus disorot publik. Hal ini karena jargon “Anjay” yang menjadi ciri khas Rizky Billar.

Usai membuat heboh, Lutfi Agizal akhirnya mengakhiri pembahasan konten terkait kata Anjay di kanal YouTube-nya. “Saya ingin menyudahi pembahasan kata anjay ini di konten Youtube saya,” jelas Lutfi Agizal.

Dalam podcast Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada 2 September 2020 lalu, Lutfi datang sebagai bintang tamu. Ia kemudia membahas tentang kontroversi akibat ia memprotes penggunaan kata “Anjay”.

Dalam tayangan tersebut Lutfi menegaskan bahwa ia dan Salshadilla masih berpacaran. Padahal keduanya sempat dikabarkan putus karena saling unfollow di Instagram.

“Lu tuh kan masih pacaran enggak? Masih pacaran enggak sama anaknya Iis Dahlia?” tanya Deddy.

“Masih. Masih, sampai sekarang belum ada kata apa-apa,” jawab Lutfi.

Deddy juga sempat bertanya tentang kebiasaan calon ibu mertua Lutfi, Iis Dahlia. Pasalnya Iis juga dikenal sering kali mengucapkan kata-kata yang kerap digunakan para transpuan (waria) di televisi,

“Bukannya tante Iis Dahlia kalau ngomong bahasanya bebancian semua?” tanya Deddy lagi.

Mendengar pertanyaan Deddy tersebut, Lutfi membela sang calon ibu mertua karena tak memakai kata-kata kasar di depan publik. “Anjay” sendiri menurutnya boleh dipakai, asalkan dalam kondisi positif dan tak digunakan untuk menyakiti orang lain.

“Tapi kan tidak di depan umum,” sanggah Lutfi.

“Apaan? Di TV begitu,” sahut Deddy.

“Tapi kan kata-katanya enggak maaf (kasar) gitu. Multi tafsirnya kalau positif enggak masalah to?” ucap Lutfi.

“Kalau positif enggak masalah?” ulang Deddy.

“Iya kan digunakan dengan cara positif. Yang gue takutin kalimat yang bisa multi tafsir ini untuk menghujat orang. Just it,” tegas Lutfi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini