MATA INDONESIA, JAKARTA – Musik memang telah mendarah daging dalam tubuh Sheryl Crow, ia mampu menjadi penyanyi sukses dan menyabet beberapa Grammy pada awal debutnya. Dibalik kesuksesannya ternyata ia cukup menyimpan luka mendalam akibat kanker yang bersemayam di tubuhnya.
Karirnya dimulai saat bergabung dengan Band Tuesday Music Club terdiri dari Bill Bottrell, David Baerwald, David Ricketts, dan Kevin Gilbert. Tahun 1993 band tersebut merilis album multi-platinum dengan “All I Wanna Do” yang menjadi lagu paling hits saat itu.
Namun, Sheryl terpaksa harus hengkang dari band itu karena dianggap telah menjadi pengkhianat. Ia diketahui bernyanyi pada sebuah acara televisi tanpa sepengetahuan anggota band lainnya. Lagu “Leaving Las Vegas” yang ia bawakan pada acara tersebut diklaim merupakan lagu kolaborasi bersama, bukan per individu.
Setelah lepas dari Band Tuesday Music Club, ia mendapat 3 piala Grammy Award pada tahun 1995 dengan kategori artis baru terbaik, pertunjukan vokal pop wanita terbaik untuk Tuesday Music Club, dan album terbaik untuk “All I Wanna Do”.
Penghargaan Grammy tidak hanya ia dapatkan pada tahun 1995, tetapi ia juga dapat di Grammy Award tahun 1996. Pada tahun tersebut ia berhasil menyabet 2 kategori, yaitu best rock album dan best female rock vocal performance.
Tiga tahun setelah itu ia melakukan tour keliling Amerika Serikat bersama Lilith Fair, tour musik tersebut pun berjalan dengan lancar. Di tahun 2000 keberuntungan masih berpihak kepada Crow karena memenangkan kembali Grammy Award untuk kategori penampilan vokal wanita rock terbaik.
Meski Crow selalu dihantui dengan jadwal yang padat ia tidak pernah lupa untuk menyayangi tubuhnya sendiri. Oleh sebab itu, ia sering melakukan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat agar terlihat bugar juga bersemangat saat berada di atas panggung.
Tetapi menjaga pola makanan yang benar dan rajin berolahraga ternyata tidak cukup untuk menjaga diri agar tetap sehat. Tahun 2006 secara mengejutkan Crow didianogsis terkena penyakit kanker payudara.
“Saya juga selalu berolahraga agar tetap bugar, jadi saya berpikir kalau saya tidak akan pernah sakit. Tetapi ketika saya didiagnosis, saya menyadari penyakit bukan tentang seberapa cocok dalam melakukan sesuatu (olahraga dan menjaga pola makan). Dalam pikiran saya, jauh lebih tentang bagaimana kamu menjalani hidup kamu dan seberapa banyak stres yang kamu alami,” katanya.
Crow juga menjelaskan bahwa penyakit payudara tersebut tidak pernah terjadi pada keluarganya, ia juga telah maksimal selama ini dalam menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.
“(Kanker payudara) itu tidak pernah ada di keluarga saya,” lanjut Crow.
Untungnya kanker yang didianogsis oleh dokter belum masuk level yang berat sehingga masih bisa ditangani dengan cepat. Terpaksa ia harus menjalankan tahapan pengobatan selama 7 minggu untuk pemyembuhannya.
Setelah dinyatakan bersih dari kanker, Crow langsung membeli peternakan kuda dekat Nashville negara bagian Tennessee, Amerika Serikat. Mempunyai peternakan kuda merupakan keinginannya sejak kecil. Pada tahun yang sama ia juga melakukan tour dengan John Mayer. (Anita Rahim)