MATA INDONESIA, JAKARTA – Namanya Rinto Andika. Sosok asal Poring, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat tersebut kini menjadi salah satu asisten Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar. Untuk menjadi seperti sekarang, ia harus melewati proses seleksi, wawancara dan interview nan ketat.
Warga Melawi maupun seluruh Kalimantan Barat pun berharap agar Rinto dapat menjadi jembatan komunikasi antara daerahnya dengan pemerintah pusat.
Billy pun mengapreasiasi kehadiran Rinto dalam timnya. Menurutnya, Rinto adalah sosok yang sangat cerdas dan kreatif.
“Ada beberapa program di Melawi, yang atas dorongan Rinto, akan kami kembangkan, seperti pertanian, dan pelibatan anak-anak milenial Melawi, untuk dapat ikut berprestasi dan berkontribusi hingga ranah Nasional,” ujar Billy dalam keterangan resmi yang diterima Mata Indonesia News, Kamis 26 November 2020.
Rinto lahir dari sebuah keluarga sederhana. Anak ke empat dari 6 Bersaudara ini, menghabiskan masa sekolahnya dari SD hingga SMK di Melawi. Ayahnya cuma seorang pensiunan guru. Sementara sang ibu adalah seorang penoreh getah karet, tapi tak pernah lelah memotivasi anak-anaknya untuk dapat menempuh pendidikan dengan baik.
Lulus dari SMKN 1 Pinoh, Rinto kemudian melanjutkan Kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti, Kota Pontianak. Ia kemudian lulus dengan nilai yang cukup tinggi.
Untuk mengisi waktu luang pasca lulus kuliah, saban hari anak muda Melawi ini aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan dan perlombaan. Segudang prestasi pun mampu diraihnya. Mulai dari Bujang Dayak 2015 hingga beberapa kali mewakili daerahnya untuk berbagai kompetisi.
Kini ia telah menjadi salah satu perwakilan kampungnya di istana negara. Rinto kerap mendampingi Billy Mambrasar dalam kunjungan kerja dari Sabang sampai Merauke. Pertemuan demi pertemuan yang terjadi kemudian melahirkan rekomendasi kebijakan pembangunan yang akan di sampaikan oleh Billy kepada Presiden RI Joko Widodo atau ke Kementerian dan Lembaga yang terkait.
Rinto dikabarkan telah berkontribusi dalam penyusunan masukan kebijakan dari aspirasi yang di terima masyarakat, dari Kunjungan ke 5 Provinsi di Indonesia, sejak dia bergabung beberapa bulan yang lalu.