Kebelet Jadi Presiden AS, Kanye West: Tuhan yang Menyuruh Saya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rapper Hollywood, Kanye West tak habis-habis membuat sensasi. Baru-baru ini suami Kim Kardashian itu mengaku panggilan jiwanya adalah menjadi pemimpin dunia, saat siaran podcast bersama Joe Rogan.

Sebelumnya, West memang pernah menyatakan akan mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Namun, hal tersebut akhirnya dia urungkan.

“Tidak ada yang lebih baik daripada menempatkan seorang visioner di kursi kapten,” kata West, dilansir dari Variety, Minggu 25 Oktober 2020.

Dalam bincang-bincang di podcast itu, ia mengaku tidak ingin merendahkan Donald Trump dan Joe Biden, yang sedang memperebutkan kursi orang nomor satu di Amerika Serikat. Meski begitu, West juga mengungkapkan bahwa keinginannya menjadi orang nomor satu di Amerika merupakan bisikan dari tuhan.

“Saya di sini hanya ingin mengekspresikan mengapa Tuhan memanggil saya untuk mengisi jabatan ini. Saya ini seorang pemimpin besar karena saya mendengarkan dan punya rasa empati,” kata West.

Dalam acara podcast bersama Joe Rogan, West juga membahas seputar dunia musik yang digelutinya selama ini. West bercerita bahwa ayahnya berpendapat industri musik adalah bisnis yang buruk dan ia pun setuju dalam beberapa hal, terutama mengenai kontrak.

Keputusan West untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS memang tak membuahkan hasil. Bahkan, usahanya itu justru menghadirkan uutang yang tak sedikit.

“Di sisi ini, musik membuat saya kehilangan uang. Dari total 5 miliar Dolar yang saya punya, musik minus 4 miliar,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini