Kata Prilly soal Nama ‘Latuconsina’ yang Diplesetkan Andre Taulany & Rina Nose

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini, candaan Andre Taulany dan Rina Nose tampaknya mendapatkan kritikan dari seorang ustaz. Melalui akun Facebook bernama Ust Arsal Tuasikal menyebut keduanya telah menghina salah satu nama keluarga, yakni Latuconsina.

Dalam salah satu tayangan ‘Ini Ramadan’, Andre dan Rina memang tampak membuat pelesetan dari nama Prilly Latuconsina pada video tersebut. Menurut sang ustaz, telah merendahkan orang yang memiliki nama keluarga Latuconsina.

Sebagai orang yang namanya menjadi bahan bercandaan, Prilly Latuconsina pun angkat bicara. Ia mengerti bahwa tujuan Andre dan Rina Nose hanya untuk bercanda.

Perempuan 23 tahun itu juga paham bahwa tidak ada niat dari kedua komedian itu untuk melecehkan ataupun menjelekkan marga Latuconsina.

“Tahu sih, kalau aku sendiri, aku sangat mengerti kalau itu memang sebuah candaan dan aku tahu banget, kak Rina Nose dan pak Andre itu memang tidak punya niat sama sekali untuk meledek apalagi mereka juga enggak tahu kalau Latuconsina itu adalah nama keluarga ” kata Prilly Latuconsina, Senin 18 Mei 2020.

“Ya yang jelas, aku tahu itu hanya candaan dan pak Andre dan kak Rina itu enggak punya niat apapun pasti dan itu hanya candaan aja,” lanjutnya.

BACA JUGA: Seorang Ustaz Sebut Andre Taulany dan Rina Nose Tak Beradab, Kenapa?

Prilly pun menjelaskan bahwa Latuconsina adalah marga keluarga. Selayaknya nama marga keluarga tentu memiliki kesakralan masing-masing, oleh karena itu ada beberapa orang yang menggunakan marga Latuconsina tak terima dan mengecam perbuatan Andre serta Rina.

“Cuma memang Latuconsina itu nama keluarga dan nama keluarga itu kan sakral, marga itu sakral dianggapnya jadi mungkin ada yang tersinggung,” kata Prilly.

“Dan sebenernya Latuconsina itu bukan satu-satunya marga, ada marga Latu lain jadi mungkin marga Latu lain tersinggung juga,” katanya.

Prilly mengatakan bahwa Andre Taulany serta Sule yang ada dalam program sahur tersebut sudah meminta maaf. “Iya pak Andre sama Kang Sule sudah minta maaf dan bilang itu nggak sengaja. Aku juga yang kayak ‘yaiyalah nggak apa-apa’ aku juga tahu itu nggak ada maksud apa-apa,” ujarnya lagi

Sebelumnya, permasalahan bermula usai Andre Taulany dan Rina Nose melakukan plesetan pada marga Latuconsina milik Prilly Latuconsina. Bahkan, ustaz tersebut mengungkapkan jika Andre dan Rina Dua pelawak kondang itu bahkan dianggap tidak mempunyai adab oleh sang ustaz.

“Orang-orang dengan kapasitas Andre Taulany dan Rina Nose ini tidak usah dipakai lagi di acara televisi nasional, karena mereka tidak ada adabnya. Siapapun manusia yang tidak beradab, mereka akan kehilangan adabnya karena dia lebih suka menghina orang lain,” kata Ustaz itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini