John Cena akan Bintangi Film Live-action ‘Coyote vs Acme’

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Baru-baru ini John Cena kini kembali memperdalam hubungannya dengan Warner Bros. Kabarnya ia akan membintangi film live-action ‘Coyote vs Acme’.

Melansir dari Deadline, proyek dari waralaba Looney Tunes yang berjudul ‘Coyote vs Acme’ ini akan dibintangi oleh John Cena sebagai karakter ikoniknya, Wile E. Coyote.

Rencananya film ini akan rilis pada 21 Juli 2023. Produksinya baru akan dimulai pada Maret 2022 di New Mexico.

‘Coyote v. Acme’ ini akan mengisahkan seorang pengacara sial yang mengambil Wile E. Coyote sebagai kliennya. Coyote merupakan karakter kartun ikonik tersebut ingin menuntut Acme karena banyak produk cacatnya.

Namun, keadaan berubah ketika bos dari mantan firma hukum sang pengacara ternyata mewakili Acme dalam gugatan tersebut. Film ini kemungkinan akan menampilkan Coyote yang berinteraksi di dunia nyata.

Sementara itu, John Cena telah berhasil membawa kesuksesan bagi serial ‘Peacemaker’ yang mana merupakan garapan dari Warner Bros juga. Selain itu, ia juga ikut bermain peran untuk waralaba Fast and Furious, ‘F9’.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini