MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketulusan cinta, kasih sayang, serta pengorbanan dari seorang Ibu tak akab lekang oleh waktu. Ia yang telah melahirkan, merawat, mendidik anaknya dengan sepenuh hati. Kedudukannya dalam Islam sangat mulia dan penting.
Dilansir dari Dalam Islam, Allah SWT mewajibkan umatnya untuk berbakti kepada Ibu. Seperti yang diriwayatkan dalam hadis berikut.
Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasullullah, siapakah yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Dan seseorang itu kembali bertanya, “kemudian siapa?” Rasulullah kembali menjawab, “Ibumu.”
Lalu, orang itu kembali bertanya, “kemudian siapa lagi?” Rasulullah pun menjawab lagi, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis tersebut disebutkan sampai tiga kali oleh Rasulullah SAW, betapa mulianya seorang Ibu dalam Islam.
Anak yang durhaka kepada ibunya akan mendapatkan murka dari Allah SWT, Allah akan memberikan azab yang paling pedih. Doa seorang Ibu adalah doa yang paling dijaba oleh Allah.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tiga doa yang paling mustajab tidak perlu diragukan lagi, yaitu doa orangtua, doa orang yang berpergian (safar), doa orang yang teraniaya atau dizhalimi.” (HR Abu Daud).
Dalam hadis tersebut dikatakan doa orangtua paling mustajab, doa baik maupun jelek. Sebagai anak hendaknya jangan sampai mengucap atau berperilaku jelek terhadap Ibu. Allah akan menimpakan azab kepada anak yang durhaka.
Anak yang durhaka akan dibenci oleh Allah SWT. Di dalam hadis sudah diriwayatkan, “Rida Allah tergantung pada rida orangtua, dan murkanya Allah tergantung pada murka orangtua.” (HR Al-Hakim).
Seorang anak yang durhaka kepada ibunya akan mendapatkan azab di dunia. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah pernah bersabda, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai orangtua. Sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) didalam hidupnya sebelum mati.” (HR Al-Hakim).
Selain itu, salatnya tidak diterima Allah. Sebaik dan sekhusyuk apapun, Allah tetap menolak salat anak yang durhaka. Dosa-dosanya pun tidak akan terampuni oleh Allah dan Rasulullah.
Anak yang rajin beribadah namun durhaka terhadap ibunya, maka amal ibadahnya akan terhapus. Hal ini tertuang dalam hadis yang berbunyi, “Ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orangtua, dan seorang alim yang dipermainkan oleh seorang dungu.” (HR Thabrani).
Allah juga mengharamkan bagi anak yang durhaka untuk mencium wanginya surga. “Sesungguhnya aroma surg aitu tercium dari jarak perjalanan seribu tahun, dan demi Allah tidak akan mendapatinya barang siapa yang durhaka terhadap orangtuanya.” (HR Thabrani).
Selain itu, Allah juga mengharamkan untuknya masuk surga. Dalam HR Muslim dikatakan, “Jangan membenci kedua orangtuamu. Barang siapa yang mengabaikan orangtuanya, maka dia kafir.”
Seorang anak yang mendapati orangtuanya sampai tua, namun ia durhaka dan tidak berbakti kepada orangtuanya, maka sesungguhnya ia hina dan orang yang merugi.
Ia juga termasuk ke dalam umat Rasulullah SAW. Sebab, beliau telah memerintahkan untuk taat ke orangtua.
Reporter: Laita Nur Azahra