Jangan Keliru, Ini Mitos-mitos Tentang Alzheimer

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyakit yang menyerang fungsi otak dan menurunkan daya ingat dikenal dengan nama Alzheimer. Biasanya, orang yang terjangkit Alzheimer mulai sering mengalami lupa atau pikun yang sifatnya ringan. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala tersebut bisa bertambah parah.

Alzheimer bukanlah penyakit baru di Indonesia. Perkiraan jumlah penderita Alzheimer di Indonesia mencapai angka satu juta orang pada tahun 2013. Angka tersebut diperkirakan akan terus melonjak dan menjadi tren di masa mendatang.

Namun, seringkali masyarakat keliru terkait penyakit ini hingga menimbulkan mitos-mitos yang beredar. Nah, biar kamu gak salah mengenai penyakit Alzheimer, yuk simak hal-hal yang dianggap mitos terkait penyakit ini.

  1. Alzheimer Penyakit Kakek dan Nenek

Kata siapa Alzheimer hanya menyerang kakek dan nenek? Informasi tersebut merupakan mitos loh gaes. Risiko penyakit Alzheimer memang akan meningkat seiring bertambahnya umur dan sebagian besar pasien Alzheimer adalah orang usia 65 tahun atau lebih. Namun, salah jika Anda simpulkan bahwa penyakit ini hanya menyerang lansia.

Orang berusia 30 sampai 50 tahun juga bisa terjangkit penyakit ini, terutama mereka yang memiliki anggota keluarga dengan Alzheimer. Hampir 50 persen orang usia dewasa mengalami serangan awal Alzheimer. Sayangnya, para ahli sering keliru mendiagnosis gejala-gejalanya sebagai efek samping dari stres semata.

2. Alzheimer Tidak Menyebabkan Kematian

Meski kerusakan sel otak tidak cepat berkembang seperti penyakit kanker, Alzheimer juga bisa menyebabkan kematian. Kebanyakan pasien Alzheimer dapat bertahan dalam 8 atau 10 tahun setelah didiagnosis oleh dokter.

Hal ini disebabkan karena penyakit pikun ini membuat pasiennya lupa makan atau minum, kesulitan menelan makan, dan menyebabkan kekurangan nutrisi cukup parah. Selain itu, perubahan perilaku juga bisa membahayakan pasien.

3. Penyakit Alzheimer Bukan Penyakit Keturunan

Rusaknya sel otak pada pasien Alzheimer memang bisa terjadi akibat gaya hidup yang buruk. Namun, risiko terkena penyakit ini bisa semakin besar jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit ini.

Nah, jika sanak keluargamu ada yang mengalami Alzheimer, maka kamu juga bisa berisiko terkena penyakit ini, meskipun jarang terjadi. Risiko akan bertambah besar jika orang tersebut memiliki gaya hidup yang tidak sehat sepanjang hidupnya.

4. Alzheimer Ada Obatnya

Satu lagi mitos mengenai penyakit Alzheimer ialah obatnya. Banyak yang mengira kalau penyakit ini sudah bisa diatasi dan ada obatnya. Namun, hal itu merupakan kekeliruan.

Hingga kini belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan kerusakan sel otak akibat Alzheimer. Obat-obatan yang ada hanya mampu mencegah gejala kambuh, tapi tidak dapat menghentikan perkembangan penyakit. Jadi, pasien harus rutin minum obat dan rajin mengecek kesehatannya ke dokter.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Apresiasi Profesionalitas Aparat dan Partisipasi Masyarakat Sukseskan Pilkada Papua Damai

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin menyampaikan jajarannya sedang dalam proses menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini