Jalankan Misi Bersama, Pesawat Antariksa Eropa-Jepang Tiba di Merkurius

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Misi bersama yang dilakukan oleh Eropa-Jepang melalui pesawat ruang angkasanya telah tiba di Merkurius. Misi antariksa ke planet paling dekat dengan Matahari ini akan mendaratkan dua probe ke orbit Merkurius pada tahun 2025.

Adapun misi BepiColombo merupakan pesawat pertama yang tiba di dekat Merkurius. Pesawat tersebut terbang melintasi Merkurius pada hari Jumat pukul 23:34 malam GMT atau pada Sabtu pagi pukul 06:34 WIB.

Gravitasi planet dimanfaatkan pesawat antariksa untuk memperlambat laju kecepatan. Saat menukik melintasi Merkurius pada ketinggian di bawah 200 kilometer atau 125 mil, pesawat ruang angkasa itu mengambil foto hitam putih beresolusi rendah dengan kamera pemantaunya sebelum meluncur lagi.

Badan Antariksa Eropa (ESA) menyebut bahwa pesawat antariksa milik mereka berhasil mengambil gambar Belahan Bumi Utara dan ciri khas Merkurius, tepatnya kawah Lermontov selebar 166 kilometer (103 mil).

Pesawat ini masih harus menunggu lima pesawat antariksa lain sebelum kecepatan BepiColombo semakin lambat untuk melepaskan dua probe Mercury Planetary Orbiter ESA dan Mercury Magnetospheric Orbiter JAXA.

Kedua probe ini akan mempelajari inti Merkurius dan proses di permukaannya serta bola magnetnya.

Atas jasa Ilmuwan Italia Giuseppe ‘Bepi’ Colombo maka misi ini dinamai sesuai nama ilmuwan tersebut. Hal ini sebagai penghargaan karena telah membantu mengembangkan manuver bantuan gravitasi yang pertama kali digunakan oleh Mariner 10 NASA saat terbang ke Merkurius pada tahun 1974.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini